Laporan wartawan Surya, Aflahul Abidin
TRIBUNNEWS.COM, KLOJEN – Daop 8 Surabaya berencana menambah frekuensi keberangkatan Kereta Api (KA) Malabar yang melayani rute Malang – Bandung PP dari sekali sehari menjadi dua kali.
Rencana ini menyusul tingginya okupansi serta minimnya sarana transportasi dari Malang menuju Kota Kembang dan sebaliknya.
Manger Humas Daop 8 Surabaya Suprapto, di Malang, mengatakan, rata-rata okupansi KA Malabar di hari normal antara 60 sampai 80 persen.
Sementara saat akhir pekan, okupansinya mencapai 100 persen.
Kereta itu melayani seluruh kelas kelas, yakin ekonomi, bisnis, eksekutif, dan barang.
“Ini masih rencana. Tapi sangat mungkin terealisasi karena penambahan frekuensi baru harus berdasar pada kebutuhan konsumen dan potensi pasar. Untuk KA Malabar ini kebutuhan dan potensinya ada,” kata dia, sela perayaan enam tahun usia KA Malabar di Stasiun Malang, Sabtu (30/4/2016).
Tindak lanjut rencana ini masih menunggu keputusan Kementerian Perhubungan.
Suprapto menambahkan, pihaknya juga baru bisa menambah frekuensi baru dari dan ke Malang setelah pemesanan sekitar 150 gerbong baru rampung.
Proses pengurusan gerbong-gerbong itu masih tahap adminstrasi.
Ia mengusahakan seluruhnya bisa dioperasikan untuk arus lebaran mendatang.
Sebagian besar dari gerbong yang dipesan akan digunakan untuk peremajaan gerbong-gerbong lama.(*)