TRIBUNNEWS.COM, REMBANG - Kabar duka menyelimuti keluarga besar Nahdliyin. Istri mantan Rais Aam PBNU, KH Ahmad Mustofa Bisri, Nyai Siti Fatmah wafat di RSUD dr R Soetrasno Rembang, Kamis (30/6/2016) pukul 14.30 WIB.
"Cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya. Kisah cinta Romeo Juliet, Si Majnun Qais dan Laila belum apa-apa." Begitulah bunyi sepenggal puisi Sajak Cinta karya KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus yang dipersembahkan kepada istrinya, Nyai Siti Fatmah.
Kini sang belahan jiwa telah pergi. Ratusan pelayat pun tampak memenuhi rumah duka di Pondok Pesantren Roudlatul Thalibin, Kelurahan Leteh, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang.
Semua akses menuju ke Kelurahan Leteh dijaga petugas Banser. Hanya warga setempat yang diperbolehkan menggunakan kendaraan memasuki kompleks tersebut.
Pelayat yang akan menuju rumah duka hanya diperbolehkan berjalan kaki. Tidak jauh. Sekitar 50 meter dari jalan besar.
Santri, saudara, dan kerabat Gus Mus semisal Anis Sholeh Baasyin dan Muadz Thohir yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Putri Raudlah Al Thahiriyah, Kecamatan Margoyoso, Pati tampak di rumah duka yang letaknya bersebelahan dengan Ponpes Roudlatul Thalibin.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz datang pukul 20.00 WIB dan langsung bergabung dengan jamaah lain untuk melaksanakan salat jenazah.
Menyusul Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo beserta istri, Siti Atikoh yang datang pukul 21.45 WIB. Sejumlah kiai dan pengasuh ponpes dari berbagai daerah tampak duduk memutar.
Di depan mereka, Gus Mus menceritakan penyebab meninggalnya istri tercinta.
"Sempat dirawat di rumah sakit dua hari. Tampaknya kecapean dan tiba-tiba sesak napas," kata Gus Mus.
Sesekali senyumnya merekah ketika berbicara dengan para sahabatnya itu. Kemudian diam dan tertunduk.
"Dalam hidup ini, kalau senang jangan terlalu bahagia. Kalau sedih jangan terlalu bersedih," ucapnya.
Almarhumah Nyai Siti Fatmah meninggal dunia ketika menjalani perawatan di RDUD dr R Soetrasno Rembang.
Gus Mus mengatakan istrinya beberapa waktu terakhir memang mengidap diabetes.
Menantu Gus Mus, Wahyu Salvana (38) yang merupakan suami dari anak Gus Mus, Raabiatul Bisriyah mengatakan, ibu bersama abahnya habis bepergian dari Semarang, Selasa (28/6/2016).
"Kemudian pada Selasa malam merasa kecapean dan Rabu pagi dibawa ke rumah sakit untuk opname," kata Gus Wahyu.
Pada Kamis pagi, almarhumah sempat dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang oleh tim dokter. Namun tiba-tiba sesak napas melanda dan tidak lama, nenek 13 cucu itu meninggal dunia.
Saat menghembuskan napas terakhir, menurut Gus Wahyu, almarhumah tengah berada di pangkuan Gus Mus.
"Almarhumah meninggal di pangkuan abah di rumah sakit. Abah mengatakan itu kebahagiaan terakhir baginya,” kata Gus Wahyu.
Kabid Pengembangan dan Informasi RSUD dr R Soetrasno Rembang, Giri Saputro menyatakan kondisi Siti Fatmah dalam kondisi lemah saat dibawa ke rumah sakit. Ia tidak mengetahui secara gamblang penyakit yang dialaminya hingga menjalani perawatan di Ruang Kartini.
Kenangan tentang almarhumah tergores jelas di benak sesepuh Organisasi Budha Indonesia, Banthe Damashubo Mahatera. Ia mengaku sudah puluhan tahun mengenal Gus Mus dan sang istri.
"Merupakan sosok yang ramah namun tidak remeh. Artinya tidak meremehkan orang lain," ucapnya.
Jenazah almarhumah akan dimakamkan Jumat (1/7/2016) hari ini di Pemakaman Kabongan Kidul, Rembang. Berangkat dari rumah duka di Kompleks Ponpes Roudlatul Thalibin pada pukul 13.30 WIB.
Dari pernikahannya dengan Gus Mus, perempuan kelahiran 20 Maret 1950 ini memiliki tujuh orang anak. Enam putri Ienas Tsuroiya, Kautsar Uzmut, Raudloh Quds, Raabiatul Bisriyah, Nada, Almas dan satu putra Muhammad Bisri Mustofa.