Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Petugas Polresta Barelang menginterogasi beberapa pihak menyusul tewasnya Budi Yanto, tahanan narkoba di Rutan Batam, yang tidak dilaporkan ke polisi.
Kapolresta Barelang Kombes Helmy Santika mengatakan Budi tewas 10 hari lalu. Petugas sudah meminta keterangan dokter yang menangani kasus kematian Budi Yanto.
"Tadi kita sudah menanyakan dokternya. Memang saat diantar ke rumah sakit korban sudah meninggal. Dari pengakuan dokter di rumah sakit, ada bekas cakaran di tubuh korban," ujar Helmy, Selasa (2/8/2016).
Pihak keluarga, menurut keterangan dokter, menolak tim medis mengautopsi Budi dengan berbagai alasan. Akhirnya dokter memilih menyerahka korban kepada pihak keluarga.
Polisi sudah berupaya meminta keterangan pihak Rutan Batam. Jika tak ada kejelasan dari mereka, tidak menutup kemungkinan polisi akan membongkar kubur korban untuk autopsi.
"Kalau dia tewas karena sakit, berarti kasusnya ditutup. Kalau dia tewas karena adanya unsur penganiyaan, kita akan terus melanjutkan kasus ini," sambung Helmy.
Saat jenazah korban diantarkan ke Rumah Sakit Embun Fatimah, ada bekas cakar di tubuh korban. Helmy belum bisa mengatakan penyebab kematian korban karena cakaran atau apa.
"Yang bisa menjawab itu hanya dokter. Yang jelas ditubuh korban ditemukan bekas cakaran," tegas dia.