News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Remaja Mabuk usai Minum Air Rebusan Pembalut Wanita dan Popok Bayi

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI : Pemuda mabuk

Mabuknya, lebih dari mabuk minuman beralkohol atau obat batuk kemasan.

Mabuk juga bisa lebih lama jika ditambah menenggak minuman beralkohol.

"Sekarang ini marak dikonsumsi, pagi, siang, dan sore. Terutama saat ngumpul ngumpul, biasanya kami minum di luar rumah, di tempat sepi," kata Kujay sembari menambahkan penikmat mabuk pembalut biasanya anak anak SMP seusianya.

Kujay mengaku, biasanya membeli pembalut di sebuah toko langganannya di Pasar Kelapa Kampit.

Di toko ini, menjual bebas barang-barang yang bisa disalahgunakan.

"Mau obat batuk, pembalut, perekat, dan segala macam, orangnya cuek," kata Kujay sembari menambahkan mabuk menggunakan infus juga lagi trend.

Sama halnya dengan Kujay, Jontor (16), bukan nama sebenarnya sudah lebih lama merasakan sensasi mabuk pembalut.

"Sejak pertengahan tahun 2015," kata remaja yang duduk di bangku SMA kelas X ini.

Ia menjelaskan, pembalut yang biasa digunakan mabuk biasanya jenis wing dan pink.

Jika dikonsumsi sendiri, satu atau dua lembar pembalut. Tapi kalau berramai-ramai, biasanya merebus hingga lima lembar.

Menurut Jontor, ada dua cara mengonsumsi pembalut ini.

Pertama, ditetesi menggunakan bensin atau alkohol, setelah itu dihisap dan kedua direbus.

"Ampas pembalut terkadang dibakar, namun saat udah terasa nyaman dan buru buru mau fly, sudah lupa buang ampas, lempar saja ke kotak sampah," ujarnya.

Setiap hari, kata Jontor, sekelas anak anak SMA biasanya diberi uang saku Rp10 ribu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini