Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Bentrokan terjadi antara polisi melawan Satpol PP, di Balaikota Makassar, Jl Ahmad Yani, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (7/8/2016) dini hari.
Pasca bentrokan tersebut, Satpol PP mengambil tindakan dengan meliburkan anggotanya.
"Anggota kita liburkan sampai waktu yang tidak ditentukan, atau hingga suasana kembali kondusif," kata Kepala Satpol PP Kota Makassar, Iman Hud saat dikonfirmasi.
Iman mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyelesaikan masalah ini.
"Kami sudah bertemu dengan pihak kepolisian tadi setelah bentrokan untuk membicarakan permasalahan ini," kata dia.
"Saya juga sudah memerintahkan anggota untuk tetap tenang dan tidak terpancing," sambung dia.
Sebelumnya, Polisi dan Satpol PP Kota Makassar terlibat bentrok pada Sabtu hingga Minggu dini hari di Anjungan Pantai Losari. Bentrokan kemudian meluas ke Kantor Balaikota Makassar.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
Saat sejumlah anggota Sabhara Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel menyerang Kantor Balaikota Makassar, anggota Satpol PP melakukan perlawanan dengan menggunakan batu dan sangkur untuk mempertahankan diri.
Belasan anggota Satpol PP yang berada di Kantor Balaikota juga terluka kena batu dan pukulan benda tumpul.
Kaca-kaca Kantor Balaikota Makassar pecah. Darah berceceran di lantai. Puluhan kendaraan roda empat dan dua juga rusak.
Bentrokan itu dipicu kesalahpahaman. Dua anggota Sabhara Polrestabes, yaitu Bripda Hendrik dan Bripda Asmat, yang berpakaian dinas mengendarai motor dinas masuk ke Anjungan Losari.
Akibat bentrokan ini, satu orang anggota polisi bernama Bripda Michael Abraham Riewpassa, tewas setelah terkena tikaman sangkur di bagian pinggang.