TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ni Putu Atrini (44), wanita yang dikenal sebagai artis Bali yang sering muncul di sebuah stasiun TV lokal di Bali dan sejumlah sinetron lokal ini, menghembuskan napas terakhir usai kepalanya dibenturkan berkali-kali ke lantai oleh sang suami, Ketut Sumerta (43).
Di hadapan polisi, Sumerta mengaku gelap mata saat membenturkan kepala sang istri di kediamannya di Jalan Gunung Payung II, Banjar Padang Sumbu Tengah, Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, Bali.
Sumerta mengatakan, kemarahannya pada sang istri disebabkan sang istri yang kerap dipanggil Menik Gunung Payung (Menik GP), marah-marah terhadapnya.
Gara-garanya, foto-foto Menik bersama teman-temannya sesama artis di Art Center Denpasar pada Selasa (16/8/2016) malam, ternyata tidak bisa dibuka di kamera ponsel milik Sumerta.
Momen-momen yang dianggap penting oleh Menik GP itu memang dipotret dengan kamera ponsel Sumerta.
Kapolsek Denpasar Barat, Komisaris Polisi (Kompol) Wisnu Wardana, menjelaskan pihaknya kini sudah menahan sang suami.
Kronologis kejadiannya, kata Wisnu, bermula dari cekcok antara korban dan pelaku sepulangnya dari Art Center.
Menik GP kesal lantaran momen berharganya berfoto bersama sejumlah kawannya di acara launching lagu di Art Centre, tak bisa dibuka di kamera ponsel suaminya.
Ia kemudian menggerutu dalam perjalanan pulang ke rumah dari Art Centre.
"Pemicu cekcoknya karena foto korban bersama dengan artis tidak bisa dibuka di ponsel suaminya. Karena kecewa, korban menjadi kesal dan berdebat dengan suaminya," kata Wisnu.
Sesampainya di rumah sekitar pukul 22.00 Wita, keduanya masih terlibat perdebatan. Sumerta kemudian memilih untuk tidur.
Saat Sumerta bangun Rabu (17/8/2016) subuh sekitar pukul 04.00 Wita dan hendak ke kamar kecil, Menik GP yang juga sudah bangun, kembali menyinggung masalah foto itu ke Sumerta.
Hal tersebut membuat Sumerta kalap dan naik pitam.
Dijambaknya rambut sang istri dan kemudian dibenturkan berkali-kali ke lantai.