Ia mengatakan, sesuai perkiraan cuaca bahwa hujan ringan turun sudah mulai bervariasi di wilayah barat selatan Aceh.
Demikian juga angin kencang dari sebelumnya 40 kilometer/jam kini sudah menjadi 35 km/jam dengan arah angin dari barat. Sementara untuk ketinggian gelombang laut dari sebelumnya 1-5 meter kini sudah menjadi 0,75 - 4 meter.
“Harapan kita kepada pelaut dan nelayan tetap mewaspadai terhadap gelombang laut yang masih 4 meter dan angin kencang,” jelasnya.
Ia mengimbau warga untuk tetap mewaspadai terhadap banjir ekses dari hujan serta potensi longsor pada gunung-gunung di wilayah barat selatan Aceh.
“Hujan masih akan turun hingga 28 Agustus mendatang. Sementara suhu 22-32 derajat celsius dan kelebaban 70-98 persen,” ungkap Kepala BMKG tersebut.
Sebanyak 40 kepala keluarga (KK) atau seratusan lebih warga di Gampong Alue Siron, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Jumat (26/8) kemarin juga dilaporkan terkurung banjir. Di beberapa titik, ketinggian air mencapai satu meter lebih.
Hingga Jumat sore, masyarakat di kawasan tersebut dilaporkan tidak bisa keluar dari rumah untuk mencari kebutuhan sembako. Pasalnya, ruas akses jalan menuju ke lokasi tersebut masih belum bisa dilintasi.
“Petugas sangat kewalahan dan kesulitan melintasi genangan banjir. Kami masih berupaya untuk mencari solusi guna memasok bantuan bagi masyarakat,” kata M Yusuf Gadeng, Sekretaris BPBD Nagan Raya kepada Serambi, Jumat sore.
Meski ketinggian air di sejumlah lokasi di Nagan Raya masih terus tergenang air, namun hingga Jumat sore belum ada masyarakat yang mengungsi akibat musibah ini.
Yusuf Gadeng merincikan, lokasi yang terendam banjir di Nagan Raya meliputi di Kecamatan Darul Makmur yaitu di Gampong Alue Raya (18 KK/56 jiwa), Alue Siron (15 KK/49 jiwa), Kayee Unoe (8 KK/30 jiwa), Sumber Makmur (50 KK/198 jiwa), dan Pulo Kruet (25 KK/64 jiwa). “Rata-rata ketinggian air sekitar 50 centimeter di lokasi ini,” tandas M Yusuf Gadeng. (serambi indonesia/c45/riz/edi)