"Sebetulnya yang kasihan kalau pekerja atau karyawan. Kan kalau ujian itu belum tentu langsung lulus. Makanya harus bolak-balik," kata T yang SIM-nya hangus setahun lalu itu.
Calon pemohon SIM lainnya, YP (27), urung membuat SIM hari ini. Ia datang terlalu siang sehingga dikhawatirkan tak mendapatkan nomor antrean.
"SIM saya telat dua bulan, tadi mau daftar ternyata ada kesalahan cetak di KTP saya. Tahun kelahiran 1989, tapi dicetak 1985, makanya harus ada perbaikan dulu di KTP," ujar YP.
YP sempat mencari pihak yang bisa membantu mempermudah pembuatan SIM lantaran kendala yang dialaminya. Selain harus mengubah KTP, dia merupakan pegawai swasta yang terikat jam kerja sehingga tak bisa sembarangan meninggalkan pekerjaan.
"Tadi sempat nanya-nanya ke tukang parkir. Mereka bilang tidak tahu, terus saya juga jalan keliling. Tapi tidak ada yang menawari juga," kata YP.
Biasanya ada pihak yang menawari cara mempermudah membuat SIM. Menurut YP hanya dengan membayar biaya lebih melalui orang tersebut, pemohon tak perlu repot-repot mengantre.
"Jadi tinggal foto aja beres. Itu pun katanya sejam saja sudah beres," kata YP.