Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Masyarakat diimbau waspada banjir yang disebabkan meluapnya air sungai atau selokan seperti yang terjadi di Pasteur dan Pagarsih dua hari yang lalu.
Sebab hujan dengan intensitas lebat diprediksi masih terjadi di Kota Bandung.
Prakirawan BMKG Bandung, Muhammad Iid mengatakan, secara umum cuaca di Jabar terutama Kota Bandung sudah masuk musim penghujan.
Menurutnya, musim penghujan di Jabar diprakirakan baru berakhir pada Mei nanti.
"Kami prakirakan terjadi puncak musim penghujan di pengujung tahun, atau mulai Desember (2016) sampai Februari (2017). Untuk Bandung puncak musim hujan terjadi Maret 2017," kata Iid kepada Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) di kantornya, Jalan Cemara, Kota Bandung, Rabu (26/10/2016).
Kendati puncak musim penghujan terjadi di pengujung tahun, kata Iid, hujan lebat tetap bisa terjadi di Kota Bandung.
Sebab telah terjadi gangguan cuaca pada peralihan musim dari kemarau ke penghujan ini.
"Untuk kondisi saat ini sudah masuk hujan dan adanya perubahan pola angin dari angin timur ke angin barat. Dengan perubahan sistem itu cuaca tidak stabil," kata Iid.
Selain itu, kata Iid, kemarin ada kemarau basah sehingga suhu muka laut masih hangat di Jabar sampai Desember.
Hal itu memicu pembentukan awan hujan sehingga bisa memicu hujan dengan durasi yang lama dan intensitas yang tinggi.
"Dan ada faktor lain seperti daerah tekanan rendah di wilayah selatan dan belokan angin yang juga berpotensi bentuk awan hujan," kata Iid.
Iid menjelaskan, kondisi cuaca saat ini menyerupai kondisi pada 1998.
Waktu itu, Kota Bandung dan Jabar sering dilanda hujan lebat. Sebab pada 1997 juga terjadi anomali cuaca el nino sehingga perubahan cuaca tidak stabil.
"Terlihat bahwa peningkatan curah hujan di awal November dan minggu pertama Maret," kata Iid. (cis)