Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) belum bisa memastikan bayi kembar siam, Devina dan Dvani (2) bisa menjalani operasi pemisahan atau tidak.
Tim dokter kembar siam masih menunggu hasil pemeriksaan awal secara detail untuk memastikan operasi pemisahan.
“Nanti kalau sudah ada data lengkap, tim kembar siiam akan diskusi untuk tindakan yang terbaik untuk bisa dilakukan,” kata Direktur Medik dan keperawatan RSHS, Nucki Nursjamsi Hidajat, kepada wartawan di RSHS, Jalan dr Djundjunan, Kota Bandung, Rabu (26/10/2016).
Kasus Devina dan Devani, kata Nucki, bukan hal baru yang pernah ditangani RSHS.
Namun, kata dia, kasus bayi kembar siam asal Kabupaten Sumedang itu masih perlu pemeriksaan secara mendetail.
Sebab dalam kasus kembar siam ada yang bisa menjalani operasi pemeisahan dan ada
yang tidak bisa menjalani operasi pemisahan.
“Kasus kembar siam selalu berbeda dan tiidak pernah sama dengan kesulitan yang berbeda. Cobtohnya kembar siam yang kepalanya menyatu."
"Itu tidak bisa dipisah. Tapi kalau yang menyatu bagian pinggul kebawah itu kemungkinanbisa, cuman fungsinya terganggu,” kata Nucki.
Nucky menyatakan, secara fisik Devana dan Devina tumbuh dengan baik dan sehat.
Hanya, kata dia, tubuh Devina lebih kecil dari Devana. Ia pun belum menemukan penyakit berbahaya di tubuh kedua bayi kembar siam tersebut.
“Pemeriksaan terakhir tidak ada penyakit, cuman pernah ada proses perawatan infeksi paru-paru, tapi sudah baguas dan alhamdulillah,” kata Nucki.