Kapolda menjelaskan, dapat rapat bersama di Kuching (Malaysia) nanti, ia akan mengirim beberapa Direktur Reserse dan Kapolres dari wilayah perbatasan.
"Saya kirim ada beberapa Dir dalam rapat di Kuching itu, karena ada menyangkut narkoba, menyangkut ekonomi, ada juga dari Kapolres perbatasan," jelasnya.
Untuk penjagaan di jalur-jalur tikus, Kapolda menyebutkan sudah ada kerjasama antara TNI/ Polri dalam menjaga wilayah perbatasan Indonesia, khususnya di Kalbar.
"Saya kira di jalur tikus juga dijaga rekan-rekan kita dari Pamtas, di sana kan ada dua Batalyon. Menurut saya semua penting di sini, peran masyarakat juga penting, apalagi Polisi di sinikan jumlahnya juga sedikit, namun bukan sedikit menjadi alasan, tidak juga, buktinya banyak yang ditangkap," urainya.
Kapolda mengakui lemahnya pengawasan di perbatasan dapat disebabkan minimnya peralatan yang dapat memonitor barang-barang yang melintasi perbatasan.
"Peralatannya di sana tidak ada yang bisa untuk memonitor, namanya jalur tikus itukan tidak ada peralatan. Di situkan berhadapan masyarakat dengan masyarakat. Masyarakat Kalbar ada yang tinggal juga di Malaysia, orang Malaysia juga ada yang tinggal di Kalbar. Jadi di situ sudah memang kampungnya nyambung, ini menjadi kendala pengawasan," katanya.