Laporan Wartawan Surya Haorrahman
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Sekitar seribu anak yatim dari 24 kecamatan di Banyuwangi, berkumpul di Pendopo Shaba Swagata Blambangan Banyuwangi, Sabtu (19/11) siang.
Mereka berkumpul dalam rangka Festival Anak Yatim Banyuwangi.
Di selatan pendopo, terdapat sebuah pohon cita-cita yang ditulis oleh anak-anak yatim. Beragam keinginan anak-anak yatim ada di pohon itu.
Seperti, "Insya Allah akan menjadi dokter, Amin", "Maya ingin jadi guru", "Semoga saya menjadi anak yang shalehah dan semoga ayah tenang di sisi Allah", "Aku ingin jadi polisi" dan "Saya ingin menjadi dokter agar saya bisa menyembuhkan orangtua saya jika sedang sakit".
Itu adalah cita-cita dari anak-anak yatim, yang tertempel di ranting-ranting pohon cita-cita.
Dari ribuan cita-cita itu, namanya juga anak-anak ada juga yang menggelitik.
Seperti, "Tidur di Kasur Empuk. "Jadi Menteri Sosial". "Saya ingin pertukaran pelajar ke Thailand" serta "Tidak ada, yang penting bahagia dunia akhirat".
Dengan polos, anak-anak yatim itu mengungkapkan cita-citanya.
Seperti Ahmad Rafi', siswa SMP Muhammadiyah, ingin jadi kopasus.
"Saya ingin punya cewek cantik, dan sepeda motor," kata Rafi'.
Bahkan di hari itu, ada juga yang berkeluh kesah.
Seperti Sella Indana Sulva, siswi MAN Banyuwangi, yang bercita-cita menjadi guru agama.
Namun karena kondisi ekonomi keluarganya, dia tidak yakin bisa melanjutkan kuliah.