"Saya ingin kuliah agar bisa jadi guru agama. Tapi melihat kondisi keluarga saya, saya tidak yakin bisa kuliah," kata Sella.
Di hari itu, anak-anak yatim diberi kemuliaan.
Mereka dibebaskan bermain di pendopo Banyuwangi dan disediakan aneka ragam makanan dan minuman.
Di depan pendopo, juga disiapkan wahana mainan anak-anak yang mungkin jarang mereka dapatkan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ini merupakan bagian dari Banyuwangi Festival yang membahagiakan.
"Semoga cita-cita anak-anak yatim semua bisa terwujud," kata Anas di hadapan anak-anak.
Untuk anak yang ingin kuliah namun tidak mampu, Anas mengatakan di Banyuwangi ada beasiswa Banyuwangi Cerdas, yang diperuntukkan untuk anak-anak kurang mampu yang ingin kuliah.
Selain itu, Anas mengingatkan tiga hal pada anak-anak Banyuwangi agar bisa meraih cita-cita.
Pertama adalah berdoa, biasakan salat berjemaah dan membaca surat yasin menjelang subuh.
Kedua, yakni bekerja dan belajar. Dan terakhir dan juga penting, berbakti pada orangtua dan bersedekah.
Dalam acara itu, anak-anak yatim ini juga mendoakan agar Indonesia selalu diberi kemakmuran. Para pemimpin diberi kesehatan dan ketabahan.
Ketua Panitia, Haikal Kafili, even ini akan diikuti seribu anak yatim dari 24 kecamatan se Banyuwangi.
"Anak-anak yang hadir ini tidak berasal dari yayasan, tetapi anak yatim yang dihimpun oleh masing-masing kecamatan,” kata Haikal.
Di Festival ini para anak yatim diajak bermain aneka permainan tradisional dan modern yang telah disiapkan.