Sementara itu, Wiwit Bayu Santoso saat ditemui SURYA.co.id, menuding Yunita salah besar.
Bahkan Bayu menilai ada yang merencanakan masalah ini.
Ia mengaku tidak mempunyai akta cerai seperti dituduhkan Ita.
"Apapun yang dituduhkan ke saya itu seribu persen bohong. Saya gak salah, maka saya tenang saja," katanya.
Ia menilai Yunita membalikkan fakta karena hanya ingin memerasnya.
"Saya tidak pernah nikah siri dengan dia tapi hanya pacaran," akunya.
Bayu tak menampik bahwa pernah ke rumah Ita karena adanya hubungan pacaran.
"Namanya pacaran, saya pernah ke Banyuwangi," katanya.
Pengakuan Bayu ini tentu berbalik dengan keterangan yang diungkapkan di penyidik unit PPA, bahwa ia pernah nikah siri dengan Ita.
Anehnya, beberapa kali Ita meminta uang kepada Bayu selalu saja diturutinya.
Bayu sempat menunjukkan bukti beberapa kali transfer uang ke Yunita yang diabadikan di HP Bayu.
Setiap transfer bervariasi, ada yang mencapai Rp 9 juta.
Saat didesak alasan selalu memberi uang kepada Yunita, Bayu beralasan kasihan melihat Yunita.
"Kasihan saja melihat dia dan ingin menolong," kilahnya.
Namun beberapa kali Bayu meyakinkan bahwa hanya sebatas pacaran.
"Sampeyan yo eruh mas, wong pacaran yang ngono iku," ungkapnya.
Bayu juga tak mengakui bahwa dirinyalah yang mencarikan tempat kos Ita.
Persoalan yang dihadapinya bersama Ita ini tidak hanya dilaporkan Yunita di polres, tapi juga di Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), termasuk ke bupati.