TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Warga Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diawal tahun 2017 ini dikejutkan peristiwa serangan buaya yang menelan korban jiwa manusia.
Apalagi korban tewas akibat serangan buaya sejak akhir November 2016 dan awal Januari ini tercatat sudah dua orang.
Sementara satu orang lainnya berhasil selamat dari serangan buaya ditempat terpisah.
Entah apa yang menjadi penyebabnya sehingga reptil raksasa yang memang sejak dulu banyak hidup di wilayah Pulau Bangka tersebut mengganas.
Korban tewas serangan buaya Kali ini bernama Masda (20) pemuda yang berprofesi sebagi penambang timah.
Pemuda malang ini tewas diterkam buaya di sungai Aek Sengok, Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Senin (2/1/2/2017) malam.
Nyawa Masda tak terselamatkan setelah reptil buas tersebut menyeretnya hingga ke dasar sungai Aek Sengok.
Saat ditemukan, bujangan 20 tahun itu telah merenggang nyawa di dasar sungai.
Sebelumnya, Sangkuriang alias Siankuri alias Biel (40), Warga Desa Kimak, tewas diterkam buaya saat sedang menjala ikan dan udang di Sungai Lubuk Bunter Desa Kimak Kecamatan Merawang, Senin malam (14/11/2016) sekitar pukul 19.30 WIB.
Saat kejadian, korban menjala ikan bersama temannya, Jasimin alias Simin (28), warga Kimak.
Tubuh korban terkaman buaya itu ditemukan hampir seminggu kemudian terdampar di semak belukar, tepi kebun milik Halimah alias Bik Ciew, di Bibir Sungai Lubuk Bunter, Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Bangka, Minggu (20/11) petang.
Kondisi jasad korban saat ditemukan sudah tak utuh lagi. Kedua tangannya sudah hilang. Telapak kaki (pergelangan kaki) sebelah kanan tidak ada lagi (putus), dan ada beberapa luka robek di tubuh korban.
Selang 10 hari berikutnya, buaya kembali menyerang manusia di Kolong Dusun Cengel Parit 10 Desa Jurung, bersebelahan dengan Desa Kimak Merawang Bangka, Kamis (1/12/2016).
Korban bernama Muskandi (43), warga RT 01 Dusun I Desa Jurung Kecamatan Merawang Bangka.