Indah memanggil DWP, M dan R ke ruangannya terkait ucapan nenek penjual nasi pecel di sekolah yang menuduh ketiga siswanya mencuri gagang pancing milik cucunya.
Kemudian nenek itu diminta masuk dan dikonfirmasi. Lalu nenek itu menceritakan jika ketiga siswanya telah mencuri gagang pancing milik cucunya.
Nenek itu menuduh karena memiliki bukti dan saksi, jika ketiganya mencuri gagang pancing milik cucunya. Hanya R yang mengaku dan gagang pancing itu sudah dikembalikan.
"Sedang DWP dan M tidak mengakui. Malah ketika ditanya siapa yang mengambil tas ransel, DWP dan M saling tuding. DWP berteriak histeris. Nah, saat itulah saya mengusap wajahnya agar tenang,” kata Indah.
Indah heran dan tidak habis mengerti malah dituding memukul dan menjambak rambut DWP. Beberapa waktu lalu DWP kepergok mencuri uang di sekolah.
Pihak sekolah sudah memberikan hukuman, serta DWP membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.
Bisa jadi, apa yang terjadi pada DWP saat ini karena ketakutan, bila tindakan mencuri gagang pancing diketahui orangtuanya.
Suparman, warga Kelurahan Lawangan Daya, yang juga paman R, mengatakan, Senin (9/1/2017) lalu ia melihat DWP dalam kondisi segar bugar bermain di depan rumahnya.
Sehingga ia tidak yakin, jika sekarang DWP sakit tidak masuk sekolah karena dipukul kepala sekolahnya.