TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Korban pencabulan oknum guru Moh Mosleh (27), warga Dusun Bajur Timur, Desa Tolonto Rajeh, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Madura, kini bertambah satu lagi. Jika sebelumnya yang tujuh siswi, kini menjadi delapan siswi.
Terungkapnya jumlah siswi yang menjadi korban pencabulan ini, berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik Polres Pamekasan, terhadap tesangka Mosleh, yang mengakui perbuatannya.
Namun untuk kepastian berapa siswi yang telah dicabuli tersangka, penyidik masih terus melakukan pemeriksaan.
Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Bambang Hermanto, Selasa (31/1/2017) mengatakan, selain memeriksa tersangka, penyidik juga meminta keterangan sejumlah saksi sebanyak 13 orang, termasuk saksi korban sendiri sebanyak enam siswa.
Pemeriksaaan terhadap saksi korban, semuanya tidak diperiksa di polres, tapi penyidik polres langsung ke Polsek Pasean.
Ini dilakukan demi cepatnya proses penyidikan dan penyidik serius menangani kasus ini hingga tuntas.
“Kata tersangka tak ada motif apa-apa mencabuli siswinya sendiri, hanya karena gemas itu saja. Namun pengakuan ini masih kita dalami,” kata AKP Bambang Hermanto.
Disinggung apakah, korban yang dicabuli tersangka delapan siswi atau lebih, pihaknya tidak bisa memastikan. Sebab bisa jadi, ada korban lain yang masih belum melapor.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Latihan Soal BAB 2 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda
Entah karena malu atau ada faktor lain. Dan korban ke delapan yang diakui ini, juga sudah melapor usianya 15 tahun.
Setelah diburu selama seminggu, Moh Mosleh (27), oknum guru di salah satu lembaga pendidikan swasta setingkat SMP – SMA di wilayah Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang mencabuli tujuh siswinya sendiri, akhirnya menyerahkan diri ke Polres Pamekasan, diantar dua tokoh warga sekitar. (Muchsin)