Dia mengatakan bahwa Mahfud habis membunuh Imran.
Latiful membawa baju kaos Mahfud untuk dibuang ke Tabanan.
Tanpa pikir panjang, Purbo dan Latiful segera bergegas pergi ke daerah Kediri, Tabanan, untuk membuang baju tersebut.
Setelah menghilangkan barang bukti di sana, mereka berdua kembali ke Denpasar.
"Sementara mereka berdua membuang barang bukti, pelaku tancap gas ke Pelabuhan Gilimanuk menggunakan sepeda motor korban," kata sumber di kepolisian.
Diduga, pembunuhan ini terjadi pada Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 Wita.
Saat itu, warga sekitar TKP sempat mendengar gonggongan anjing.
Seorang warga yang rumahnya tepat di depan TKP, I Gede Sudama Putra (30), pun sempat terbangun.
Sudama juga mendengar suara percakapan dari seseorang di antara gonggongan anjing pada dini hari itu.
Ia berniat mengecek kegaduhan di dekat rumahnya itu, namun istrinya melarang untuk keluar.
Karena merasa ada sesuatu, Sudama mengirim pesan singkat (SMS) kepada anggota pecalang.
Ia melaporkan telah terjadi keributan di depan rumahnya.
Keributan dini hari itu juga didengar oleh pria asal Jepang yang tinggal dekat TKP, Otta.
Ia mengaku mendengar suara teriakan minta tolong dari rumahnya yang berada di gang sebelah.