Pagi-pagi buta, warga Gang Esa pun dibuat gempar.
Seorang pria dewasa dengan tato jantung hati sebagai simbol "love" ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.
Korban terkapar bersimbah darah di dalam gang.
Korban Imran dibunuh diduga dengan cara ditusuk pada bagian dada atas kanannya.
Luka di dada ini yang mengeluarkan darah paling banyak hingga membuat pria asal Sumatera Utara ini menghempuskan napas terakhirnya.
Saat ditemukan pertama kali, korban mengenakan baju kaos warna abu-abu lengan biru, celana panjang jeans warna abu-abu dan sandal jepit warna hitam merk Eiger,” jelasnya.
Pada tubuh korban, polisi juga menemukan dua tato jantung pada lengan kanan dan kiri.
Sedangkan tato lain pada bahu kanan dan betis kanan.
Saksi Kunci
Pengungkapan kasus ini semakin terang benderang setelah polisi memeriksa keempat orang yang sempat minum arak bersama pelaku dan korban.
Dari sana, polisi mengorek keterangan mereka.
Saksi kunci, Purbo, menjelaskan pisau yang digunakan Mahfud untuk menghabisi Imran, diperoleh dari rekannya yang bernama Angga.
Purbo sendiri diamankan di tempat kerjanya pada sore hari setelah jenazah Imran ditemukan pada Sabtu pukul 05.30 Wita.
"Jadi pelaku memanfaatkan kesempatan saat pergi membeli makan. Dia pergi ke kos Angga di timur LP Kerobokan dengan alasan mau ambil uang, tapi dia malah ambil pisau. Di tengah perjalanan, korban mengajak pelaku tidur di hotel sambil terus memegang kemaluan pelaku, sampai di sana pelaku menghabisi nyawa korban di Gang Esa," ungkap sumber.
Setelah mengamankan Purbo, polisi juga turut mengamankan Latiful dan Angga.
Keterangan dari ketiga orang ini menjadi modal berharga bagi polisi untuk memecahkan kasus.
Mahfud diketahui berupaya kabur ke kampung halamannya di Bondowoso, Jawa Timur.
Polisi pun meluncur mengejar Mahfud.
Pengejaran polisi membuahkan hasil, pelaku Mahfud ditangkap saat sedang menyantap makanan di sebuah warung makan Jalan Gatot Subroto, Ketapang, Banyuwangi, persis di depan Pelabuhan Ketapang.
"Saat diamankan, dia sedang makan sama temannya bernama Heriyanto," ujar sumber.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan, yang dikonfirmasi kemarin sore membenarkan ihwal pengungkapan kasus pembunuhan tersebut.
Menurutnya, kini barang bukti sepeda motor milik korban dan baju pelaku yang berlumuran darah sudah diamankan.
"Benar, sekarang pelaku dan barang bukti sedang menuju Denpasar," kata Reinhard seizin Kapolresta. (I Gusti Agung Bagus Angga Putra)