Saat itu dirinya sedang memasak.
Di dalam rumanya di Desa Banaran Kecamatan Pulung, ada mertuanya Katemi dan putranya Iwan Danang Suwandi yang masih tidur di kamar.
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, menyerupai desingan suara mesin pesawat.
Seketika itu, ia sadar bahwa tebing di belakang rumahnya longsor.
Ismiatun kemudian, mencari ibu mertuanya yang sudah kesulitan untuk berjalan dan menggandengnya keluar rumah.
Namun, belum sampai keluar rumah ia melihat material longsoran sudah mengenai rumahnya.
Seketika ia melepas pegangan tangan ibunya dan segera berlari keluar rumah.
Saat berlari, ia sempat menoleh ke belakang dan dalam sekejap rumahnya tertimbun tanah.
Putra semata wayangnya dan ibu mertuanya terkubur hidup-hidup di dalam rumah.
Sementara suaminya, yang saat itu baru saja berangkat ke ladang, juga selamat.