TRIBUNNEWS.COM - Kabar mengenai tewasnya siswa SMA Taruna Nusantara Magelang bikin heboh dunia pendidikan.
Korban yang diketahui bernama Krisna Wahyu Nur Ahmad ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di ruang kelasnya.
Ia dibunuh oleh rekan satu kelasnya sendiri, lantaran sering memergoki pelaku mencuri barang-barang milik temannya.
Keluarga korban, memposting hal mengharukan soal kehilangan saudaranya itu.
Dikutip dari Kompas.com, polisi telah menetapkan AMR (15) sebagai tersangka pembunuhan Kresna Wahyu Nurachmad (15), siswa SMA Taruna Nusantara, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Tersangka berinisial AMR, dia adalah teman satu barak dengan korban," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono dalam keterangan pers di markas Polres Magelang, Sabtu (1/4/2017).
Penetapan tersangka, lanjut Condro, dilakukan berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kamar 2B Graha 17 di Kompleks SMA Taruna Nusantara, keterangan 16 orang saksi yang terdiri dari siswa, pendamping, dan kasir supermarket, lalu hasil otopsi jenazah korban dan juga hasil interogasi.
"Hasil identifikasi, interogasi, mengerucut pelaku AMR. Dia mengaku pada Jumat pukul 21.00 WIB," ucap Condro.
Tersangka diketahui beraksi sendiri saat korban masih tertidur pulas pada Jumat (31/3/2017) sekitar pukul 03.30 WIB.
Korban ditemukan bersimbah darah di atas ranjang oleh pendamping siswa pada pukul 04.00 WIB.
Tersangka membunuh korban dengan menggunakan pisau dapur.
Polisi menemukan barang bukti di kamar mandi barak berupa pisau sepanjang 30 sentimeter.
Dari kasir supermarket, polisi juga mendapatkan keterangan bahwa pelaku sempat membeli pisau di tempat tersebut.
Selain pisau, Condro menyebut ada lebih dari 20 buah barang bukti yang diamankan polisi di sekitar lokasi TKP, antara lain kacamata pelaku, kaos training, baju, kamera pengawas dan lainnya.
Dilihat dari akun Instagram keluarga korban, Krisna atau yang akrab disapa Eno itu merupakan kebanggan keluarganya.
Untuk itu, pihak keluarga menginginkan hukuman yang setimpal bagi pelaku.
Hal itu disampaikan oleh kakak korban, Nadine Aqmarina di akun Instagramnya.
Nadine memposting foto Eno bersama ibundanya, juga bersama dirinya.
Ini yang ia tulis pada keterangan fotonya :
"Kepada Andi Muhammad Ramadhan dan keluarga.
Tidak ada yang bisa menghapuskan luka hati keluarga kami yang sangat mendalam.
Insya Allah kami sekeluarga ikhlas untuk kepergian mas Eno.
Hanya Allah yang pantas membalas perbuatan keji yang telah kamu buat.
Namun hukum harus tetap berjalan.
Tidak ada kekeluargaan diantara kita.
Tidak ada keringanan-keringanan yang akan kami berikan.
Usaha apapun yang kalian lakukan kami akan tetap berusaha untuk keadilan kebanggaan keluarga kami, mas Eno".
Kini postingan itu telah viral dan banyak dikomentari oleh netizen.
Kebanyakan netizen memberikan dukungan dan mendoakan almarhum diterima di sisinya.
rahmameilita: Nadineeee bismillah ada ganjarannya din. Semangat ya ndin dan keluargaa
rannyeff: Bismillah mba nadin mba karin dan keluarga!!!!! Inshaallah yg benar dan keadilan akan tetep menang
faradillacm: Semangat Dinn dan keluargaaa semoga dpt diadili seadil adilnya aamiiin
reniiesta: Semangaaaat mbak, hukum harus ditegakkan! Jangan ada keringanan apapun. Psikopat! (TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)