TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Akibat infeksi yang diderita, seekor buaya betina yang berada di penampungan Balai Konservasi Sumber Daya A (BKSDA) Aceh dilaporkan mati, Selasa (2/5/2017) pagi.
Sebelumnya, buaya ini ditangkap warga di Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil dengan menggunakan pancing karena dianggap sudah meresahkan warga setempat.
Selanjutnya, buaya dengan panjang 4,9 meter ini terus mengalami penurunan kesehatan.
Buaya berjenis kelamin betina ini mengalami infeksi di leher bagian dalam akibat tersangkut mata pancing yang cukup besar.
Kepala BKSDA Aceh Sapti Aji Prabowo, mengatakan, buaya ini mengalami infeksi yang serius karena luka yang dideritanya meskipun sang buaya sudah mendapat penanganan medis dari dokter hewan.
“Dari keterangan dokter memang disebutkan kalau buaya ini menderita rasa sakit yang cukup serius. Ini juga terbukti saat kita beri dia makan, dia pun terlihat tidak memiliki nafsu makan, karena tidak makan, makanya kondisinya terus menurun, walaupun kami sudah beri antibiotik dalam makanan dan suntikannya,” ungkap Sapto, Selasa.
Sebelumnya, buaya ini diburu warga di Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, pada pertengahan April lalu. Buaya ini sering menampakkan tubuhnya di permukaan sungai dan mencemaskan karena warga kerap mencuci di pinggir sungai dan anak-anak desa setempat kerap bermain di sekitar sungai.
Warga lalu memancing buaya tersebut dengan menggunakan jasa seorang pawang hingga berhasil menangkapnya.
Buaya ini pun kemudian dipindahkan ke penampungan BKSDA Aceh hingga buaya yang berbobot 800 kilogram ini akhirnya mati. Bangkainya dikubur di kompleks perkantoran BKSDA Aceh.
(Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami)