TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Perhelatan Pilgub Sumsel dan Pilwako Palembang 2018 masih berjarak satu tahun, namun konstalasi perpolitikan dirasakan mulai semarak.
Menurut pengamat politik, Octarina Soebardjo dari kantor lembaga survei Stratakindo Research & Consulting ada yang kurang dari kesemarakan tersebut, yaitu kurangnya pertarungan ide, gagasan, program dan solusi atas problematika pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Saat merilis hasil survei lembaganya di Palembang, Kamis (22/6/2017) Octarina menjelaskan persoalan paling menonjol yang dikeluhan responden di Kota Palembang adalah masalah infrastruktur khususnya soal jalan rusak berlobang, berdebu, dan kemacetan.
Responden juga mengeluhkan soal pelayanan masyarakat yang lambat dan masih ada pungli, kemudian soal sampah dan banjir.
Terakhir, kata dia, adalah soal kemananan dan kenyaman serta fasilitas publik yang minim sarana penunjang khususnya wifi.
Ia menyebut, temuan paling menarik dari survei Stratakindo adalah peluang incumbent untuk terpilih kembali terhitung kecil.
"Responden yang tidak menginginkan kembali incumbent memimpin Kota Palembang lebih besar dari yang menginginkan. Peluang challanger atau penantang sangat besar untuk mengalahkan incumbent. Melihat survei kami Bulan Juni 2018 ini, kemungkinan Palembang akan punya walikota baru sangat besar," ujarnya dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Kamis (22/6/2017).
Sementara untuk Pilgub Sumsel, persoalan yang mendesak untuk diselesaikan oleh gubernur baru adalah persoalan harga jual hasil pertanian dan infrastruktur jalan di daerah-daerah.
"Responden menyatakan kekesalan yang tajam atas kondisi jalan lingkungan, permukiman dan daerah," ujar Asep Shifa Milla peneliti lain yang juga dari Stratakindo.
Temuan yang muncul dari survei Bulan Juni 2017 Stratakindo adalah adanya peningkatan potensi keterpilihan pada figur Syahrial Oesman.
Peningkatan ini sangat mencolok di tengah terjadinya stagnansi pada Herman Deru dan Ishak Mekki serta penurunan elektabilitas pada pada Aswari Riva'i, Ketua Gerindra Sumsel ini terjun bebas elektabilitasnya dari kelompok tengah ke kelompok bawah.
"Dapat disimpulkan bahwa Pilkada Sumsel akan berlangsung seru. Herman Deru akan bertarung ketat dengan Syahrial Oesman, sementara Dodi Reza Alex, jika ternyata terjun dalam kontestasi, akan jadi kuda hitam. Memilih pasangan akan menjadi taruhan awal, sementara pertarungan program akan jadi penentu kemenangan," katanya.
Adapun Hasil survei Stratakindo pada Juni 2017 terkait Pilkada Kota Palembang dengan margin error 4%, berdasarkan tingkat keterpilihan adalah sebagai berikut:
1. Sarimuda, 27,0 persen.
2. Harno Joyo, 20,3 persen.
3. Mularis Djahri, 17,9 persen.
4. Lury Elza Alex, 8,7 persen.
5. Fitrianti Agustinda, 6,8 persen.
6. Hernoe Roesprijadji, 2,8 persen
7. Zulfikri Kadir, 1,9 persen
8. M. Akbar Alvaro, 1,1 persen
9. Nasrun Umar, 0,9 persen
10. Anton Nurdin, 0,3 persen
11. Darmawan, 0,2 persen
12. Aidil Adhari, 0,2 persen
13. Ali Sya'ban, 0,2 persen
14. Undecided Voters: 11,7 persen.