Tidak seperti sekarang yang menggunakan komputerisasi sehingga lebih mudah dalam mencarinya. Kalau dulu, masih manual mencarinya dibuka bukunya satu per satu. Karena saya memang basic-nya orang keuangan. Setelah selesai audit, dari situ kelihatan bagaimana kondisi keuangan PT Telkom tujuh tahun ke belakang.
Kesempatan lain apa yang dipercayakan perusahaan, setelah sukses menyelesaikan audit tersebut?
Saya orang keuangan, tapi selanjutnya saya ditugaskan ke Batam untuk mengerjakan project dari A sampai Z. Mulai dari pembebasan tanahnya, sampai ke proyek pembangunannya.
Dari situ saya belajar bisnis Telkom sampai di tingkat lapangannya. Saya bekerja mulai dari perencanaan sampai project itu dibangun yang merupakan proyek pertama nasional menghubungkan jaringan antar pulau Batam dan Tanjungpinang.
Apa prinsip kerja yang ditanamkan untuk bisa menuntaskan pekerjaan-pekerjaan dengan baik?
Prinsip setiap saat ada (kesempatan, red) jadikan pekerjaan sebagai hobi. Kebetulan setiap saya mendapatkan job, saya memulai dari struktur organisasi yang baru. Sehingga saya selalu belajar sungguh-sungguh, untuk melakukannya dengan ikhlas dan mengerjakan yang terbaik.
Satu hal yang saya lakukan, saya harus memastikan staf itu pulang sebelum saya pulang. Saya tidak boleh pulang duluan. Ibaratnya kayak babi ngepet, lilin itu saya tungguin. Itu juga menjadi passion saya. Saya tidak tega kalau saya tidak bersama dengan teman-teman.
Apa yang menjadi tantangan anda memajukan Telkom sekarang ini?
Saat ini kita harus mengantisipasi arus perubahan zaman. Dan keberhasilan Telkom sampai saat ini juga tidak lepas dari masa lalu pemimpinnya yang memiliki visi yang bagus.
Pada saat bisnis telekomunikasi ini berkembang, kita mendahului dengan satelit. Telkom memilih mobile sendiri (Telkomsel, yang awalnya harus memilih GSM (global system for mobile-red) atau CDMA (code division multiple access).
Sebenarnya CDMA itu lebih bagus daripada GSM, tapi ekosistemnya yang lebih terbentuk untuk jaringan GSM. Akhirnya suka atau tidak, Telkom juga harus terus mengikuti perkembangan zaman dan merubah sesuatu menjadi luar biasa.
Bagaimana solusinya untuk mencapai hal tersebut?
Kita harus mengajari semua sumber daya manusia yang ada di Telkom untuk mengikuti zaman, suka atau tidak. Meskipun mayoritas pegawai di Telkom ini merupakan angkatan senior, yang mungkin berbeda bagi generasi milenial untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Hasilnya memang ada yang move dan ada yang tidak move. Tapi nggak apa-apa, karena kita harus bekerjasama secara tim.
Ibaratnya strategi 'Shaolin', tidak semua muridnya menguasai jurus. Ada yang ahli memukul, ada yang ahli menendang saja. Akhirnya semua tim itu, harus bekerja bersama-sama dan saya kencang sekali mendorong teman-teman untuk belajar.