Ditambah lagi tiga jadwal penerbangan connecting Banyuwangi-Surabaya-Jakarta. Yang dilakukan oleh Wings Air dan Garuda Indonesia.
Anas mengatakan tidak hanya warga Banyuwangi, namun masyarakat sekitar seperti Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dan Bali barat makin dimudahkan dengan penerbangan ini.
"Banyuwangi menjadi pendorong ekonomi kawasan timur Pulau Jawa dan Bali bagian barat. Rute ini juga makin meningkatkan arus wisatawan mancanegara, sehingga Banyuwangi bisa berkontribusi menyukseskan target Presiden Jokowi mencapai 20 juta wisman pada 2019," kata bupati berusia 43 tahun ini.
Pertimbangan pembukaan rute Jakarta-Banyuwangi karena pasar yang menjanjikan.
"Selama 1 Juli sampai 31 Juli saja, rata-rata tingkat keterisian penumpang Jakarta - Banyuwangi mencapai 93 persen," kata Distrik Manajer Nam Air Banyuwangi, I Gede Chrisna.
Menurut Chrisna minat wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi cukup tinggi.
Sama seperti NAM Air, Garuda Indonesia menilai pasar penerbangan Banyuwangi sangat potensial. Manager HR and General Affairs for Domestic Region 3 (Jawa, Bali, Nusa Tenggara) Garuda Indonesia, Hartono Hadiwiyoto, mengatakan, pihaknya menggarap rute tersebut karena prospek pasar yang cukup cerah.
"Survei pasar kami menunjukkan cukup prospektifnya pasar rute Jakarta-Banyuwangi. Selain mengincar wisatawan dan dunia usaha yang akan ke Banyuwangi, rute ini juga membidik pasar daerah sekitar Banyuwangi. Jadi kehadiran bandara Banyuwangi dan rute ini ikut menggerakkan ekonomi Jember, Bondowoso, Situbondo, dan daerah Bali Barat," ujar Hartono.
Dia menambahkan, rute langsung Jakarta-Banyuwangi juga menargetkan segmen wisatawan mancanegara, khususnya dari Eropa. Selama ini, wisatawan Eropa memang mendominasi kunjungan ke Banyuwangi, terutama dari Perancis, Belanda, Spanyol, Rusia, dan Inggris.
Sesi puncak kunjungan wisman Eropa ke Banyuwangi mulai Juli sampai Oktober tiap tahunnya. (haorrahman)