Buaya, kata dia, sempat menyeret Anto dan menenggelamkan keponakannya itu. Beruntung, kejadian tersebut diketahui adik Anto. Kemudian adik Anto datang menolong abangnya tersebut.
"Saat menggigit Anto, buaya sempat menenggelamkan korban ke dalam air, dan adik korban sempat kaget dan langsung menolong, lebarnya buaya tersebut kurang lebih atau sekitar tiga keping papan," ujar Hasan.
Serangan buaya di Sungai Lenggang diketahui bukan kali pertama ini saja terjadi.
Tiga hari sebelumnya buaya sepanjang empat meter juga disebut menyerang warga setempat lainnya.
Sama seperti Anto, beruntung korban tersebut pun selamat setelah mendapatkan serangan buaya di bagian lengan dan kepalanya.
Hasan meminta agar warga yang kerap beraktivitas di Sungai Lenggang untuk waspada dengan ancaman hewan predator ini.
"Padahal 3 hari sebelumnya buaya Sungai Lenggang juga pernah menyerang warga setempat, dan diketahui Buaya yang sepanjang hampir 4 meter tersebut berhasil dilepaskannya setelah menyambar bagian lengan hingga kepala korban," ujarnya.
Sebulan terakhir serangan buaya di Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur menjadi-jadi.
Kejadian terbaru berlangsung pada Sabtu (10/7/2017) malam lalu di aliran Sungai Lenggang.
Pos Belitung mencoba merangkum sejumlah kejadian dari informasi yang disampaikan masyarakat.
Buaya Sungai Lenggang sebelumnya juga dikabarkan telah menyerang seorang ibu-ibu.
Dilanjutkan kejadian berikutnya yang berlangsung di sebuah kolong tak jauh dari aliran Sungai Lenggang.
Buaya itu menyerang seorang penambang yang sedang mencuci timah.
Dari sejumlah kejadian tersebut, para korban berhasil selamat.
Namun mereka menderita luka cukup serius.
Masda (20) remaja yang berprofesi sebagai penailing timah, tewas diterkam buaya di sungai Aek Sengok, Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Senin (2/1/2/2016) malam.