Baca: Hamish Daud dan Raisa Tanggapi #haripatahhatinasional2 di Media Sosial
Rusli pun menceritakan peristwa nahas itu di Mapolres Bireuen, pada hari kejadian, ia pergi ke kebun bersama istri mudanya untuk memotong rumpu sebagai pakan ternak.
Setibanya di kebun sekitar pukul 17.00 WIB, ia mulai memotong ternak dan kemudian dikejutkan dengan datangnya istri pertama bersama anaknya yang bernama Rafi Alfaidi (2).
Rusli pada awalnya meminta istri tuanya tersebut untuk pulang saja, karena khawatir bakal terjadi keributan di kebun dengan istri mudanya.
“Saat itu saya sedang potong rumput, saya terkejut karena istri pertama datang untuk meminta uang. Tangan saya sempat terkena sabit sendiri saat itu dan luka di jari tangan,” ungkapnya.
Kekhawatiran Rusli pun menjadi kenyataan, istri pertama tiba-tiba melempar istri kedua dengan batu.
Lemparan itu pun mengenai bagian kepala Herawati dan berdarah. Kemudian, Herawati yang sedang berada tidak jauh dari parang, langsung mengambilnya dan membacok istri pertamanya tersebut.
Bacokan itu sendiri mengakibatkan korban langsung tersungkur.
“Saya segera melerai dan mengajak istri pertama untuk pulang ke rumah,” ujar Rusli.
Kemudian Rusli membopong istri pertamanya yang sudah tersungkur ke jalan desa dan diletakkan begitu saja.
Kemudian, Rusli kembali menjumpai istri kedua dan memintanya untuk pulang saja.
Beberapa saat kemudian, seorang warga datang menemuinya dan mengabarkan bahwa istri pertamanya berlumuran darah di jalan desa.
“Saya bergegas ke tempat itu dan mengangkat istri (Darmawati) dan membawanya pulang bersama anak yang kecil dan membawanya ke rumah sakit,” ujar Rusli.
Setelah ditangani di Puskesmas Peusangan Selatan, korban kemudian dirujuk ke Bireuen dan meninggal sekitar pukul 21.00 WIB, Minggu.