Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sampai saat ini polisi masih mencari barang bukti yang menewaskan pegawai BNN, Indria Kameswari.
Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky mengatakan hingga kini terduga pelaku pembunuhan ibu satu anak ini belum mengungkapkan soal penyimpanan barang bukti berupa senjata api.
Indria yang juga pegawai rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) itu ditemukan tak bernyawa dengan luka tembak di tubuh di kontrakannya di Perum River Valley RT 01/RW 08, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor pada Jumat (1/9/2017) lalu.
Baca: AM Mengaku Tembak PNS Cantik Karena Cekcok
"Senjatanya masih kami cari, keterangan pelaku berbelit-belit. Kami sudah cek ke tempat yang disebutkan pelaku tapi belum ditemukan," ujar Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky, Selasa (5/9/2017).
Lebih lanjut dia mengatakan, sejauh ini sudah tujuh orang saksi yang diperiksa penyidik Polres Bogor dalam kasus pembunuhan yang menimpa wanita yang pernah menjadi janda empat kali itu.
"Saksi dari tetangga dilokasi kejadian dan anak korban sudah kami periksa, saat ini ada sekitar tujuh orang," ungkapnya.
Baca: Sering Berganti-ganti Mobil, Tersangka Pembunuh PNS Cantik Tancap Gas Saat Hari Kejadian
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso tidak berkomentar banyak saat ditanya soal senjata api yang menewaskan Indria Kameswari (38), pegawai BNN di rumah kontrakannya di Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
"Terkait senjata itu kita tunggu hasilnya," ujarnya usai memberikan pengarahan bahaya narkoba kepada mahasiswa Universitas Pakuan di Asrama Pusdikzi, Lawang Gintung, Kota Bogor, Selasa (5/9/2017).
Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian terkait senjata api yang dipakai untuk membunuh korban.
Lebih lanjut pria yang akrab disapan Buwas itu mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus pembunuhan Indria Kameswari, pegawai BNN di Bagian Pendidikan dan Latihan (Badiklat) pusat rehabilitasi BNN Lido kepada pihak kepolisian.
"BNN sudah nenyerahkan segala sesuatunya sama pihak kepolisian, karena ranah pembunuhan itu tindak pidana murni, kejahatan itu yang menangani bukan BNN tapi kepolisian," katanya.
Namun, katanya secara prosedural petugas BNN yang menempati posisi bagian rehabilitasi tidak dibekali senjata.
Petugas BNN yang dilengkapi senjata itu bertugas di bagian penindakan dan pemberantasan.
"Kalau secara prosedural rehabilitasi gak ada kecuali penindakan dan pemberantasan itu senjatanya lengkap," katanya.
Namun, jika setelah diperiksa ditemukan hasil bahwa senjata tersebut milik korban maka pihaknya pun tidak akan menutupinya.
Ia akan menindak tegas jika ada oknum yang bermain.
"Kan berarti ada penyimpangan dan berarti ada oknum kan ya, disitu ada hukum yang berlaku jadi jangan khawatir tidak akan ditutup-tutupi," kata jenderal bintang tiga ini.
Sementara itu terkait dugaan motif pembunuhan menurut Buwas masih didalami oleh pihak kepolisian.
"Sekarang sedang ditangani, pelaku sudah ditangkap sedang saat ini sedang dikembangkan diperiksa, nanti kita lihat apa yang melatar belakanginya, kita sedang dalami tanya hasilnya tunggu saja jangan terburu-buru," katanya.
Berita ini sudah dimuat di Tribunnewsbogor.com dengan judul: Pistol Misterius di Kasus Tewasnya PNS Cantik, Begini Cara Pelaku Sembunyikan Barang Bukti