Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Keterbatasan ekonomi tak menjadi alasan bagi seseorang untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi lingkungannya.
Anif Muchlasin (22) berhasil menggerakkan remaja di lingkungannya dalam memajukan pendidikan bagi anak-anak desa.
Dia adalah warga RT 5 RW 7, Desa Karangtengah, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah.
Anif hanya pemuda desa sederhana.
Ayahnya, Hadi Suyono, seorang tukang becak dengan penghasilan tak menentu.
Ibundanya, Miriyah, hanya ibu rumah tangga biasa.
Pendidikan S-1 di UIN Sunan Ampel, Surabaya, dia selesaikan atas biaya pemerintah melalui program Bidik Misi.
Keterbatasan ekonomi itu tak menghalangi keinginannya dalam membuat perubahan positif di daerahnya.
Demi mewujudkan niat mengabdi, Anif rela berjualan jagung berkeliling desa.
Hasilnya dia pakai untuk membeli buku Iqra dan buku-buku bacaan lain.
Dengan modal terbatas, Anif kemudian memberanikan diri membuat taman baca dan tempat belajar Alquran.
Tahun 2010 merupakan titik awal bagi dia dalam merintis kepeloporan bidang pendidikan di kampungnya.
"Saya harus mengumpulkan uang dulu karena keluarga kami hidup pas-pasan," kata Anif, Rabu (27/9/2017).
Rintisannya kemudian berkembang menjadi sebuah perkumpulan bernama Komunitas Remaja Lentera Hati (KRLH).