Aksi ini dilakukan hingga lampu menyala hijau baru mereka menepi.
Saat hijau mereka berteduh dan kembali beraksi begitu lampu kembali menyala merah.
Pantuaan sepanjang Senin siang tadi, mereka pengemis dan pengamen bebas beraksi di lampu merah di akaes utama bandara itu.
Di perempatan 2 km menjelang Bandara Juanda itu juga tak ada petugas keamanan atau patroli.
Baik dari petugas keamanan Bandara Juanda atau TNI AL selaku pemilik lahan di Bandara Juanda.
Begitu juga Satpol PP atau petugas polisi juga tak ada yang menertibkan mereka.
Menurut Kurniadi, salah satu penjual minuman di perempatan Sedati Mc D, pengemis beroperasi pagi hingga pukul 16.00.
Baik dari sisi menuju T1 bandara maupun sisi meninggalkan T1 bandara di perempatan lampu merah Sedati itu dikuasai pengemis.
Penumpang yang hendak berangkat maupun pulang pasti menemui pengemis.
Beberapa penumpang yang ditemui di Terminal Bandara Juanda meminta agar pengemis ditertibkan. Selain bikin tak nyaman juga merusak estetika.
"Ada baiknya memang dilarang keras pengemis meminta-minta di akses menuju Bandara. Saya tidak tahu apakah Satpol PP daerah setempat atau petugas bandara yang patut menertibkan mereka," ujar Dwi Harini, penumpang yang lain.
Pernah suatu hari beberapa hari lalu surya.co.id melihat ada anggota TNI berseragam turun dari motor di lampu merah Pabean ke arah T2.
Rupanya petugas itu menghalau pengamen dari para punk-punk.
Petugas ini mengusir paksa dan membentak agar pengamen dengan sebagian besa bertato dan telinga ditindik itu. Pengamen dari para bocah anak muda itu pun lari tunggang-langgang.
Namun begitu petugas itu berlalu, pengamen itu balik lagi.