Baca: Populernya Selingkuh di Jepang Sampai Jadi Nama Sebuah Kota
"Saya tak pernah mengalami firasat atau mimpi, kok bisa bentuk anak sapi seperti ini," ujarnya.
Sugiyat kemudian membersihkan anak sapi tersebut.
Anak sapi dalam kondisi yang baik dan sehat, namun tidak dapat berdiri dan hanya terbaring di kandang berukuran 3x4 meter tersebut.
Saat makan, anak sapi harus disuapi karena tidak dapat menyusu ke induk sapi.
Sugiyat menyuapi anak sapi menggunakan dot, setelah susunya diperas dari induknya.
"Setiap dua jam sekali, saya memeraskan susu dari sang induk dan disusukan ke anak sapi tersebut melalui dot, satu per satu mulutnya di kasih susu," ujarnya.
Sugiyat pun memberitahukan kondisi sapi berkepala dua ini kepada Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul untuk diberikan tindakan lebih lanjut.
"Kami sudah lapor ke dinas, semoga segera ada tindakan," ujarnya.
Sementara itu, masyarakat yang mengetahui keberadaan anak sapi berkepala dua tersebut kemudian berbondong-bondong melihat ke kandang sapi milik Sugiyat.
"Baru terjadi sekali ini di desa kami, ada anak sapi berkepala dua. Ini kejadian unik. Namun di sisi lain saya kasihan sama sapinya, sama yang punya, kesulitan makan harus disuap dulu," ujar Pardi, salah seorang warga Desa Giripurwo, Purwosari, Gunungkidul. (Tribunjogja.com)