TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pada era milenial ini banyak pemuda yang semakin tidak terarah, banyak yang tersangkut kasus narkoba, sex bebas dan lainnya.
Berangkat dari realitas tersebut, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Jawa Timur, sebagai lembaga atau organisasi yang menaungi beberapa remaja masjid, memiliki gagasan yang dicetus bersama Kemenpora RI, berupa pelatihan islamic youth leadership.
Pelatihan bagi para pemuda yang nantinya diharapkan menjadi pemimpin dan nantinya bisa menjadi teladan ini, telah dilaksanakan pada 8-10 Desember 2017 di Asrama Haji, Surabaya, dan diikuti 150 peserta.
Para peserta tersebut merupakan utusan dari seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur hasil seleksi yang dilaksanakan beberapa tahapan setelah sebelumnya peserta yang mendaftar sebanyak 150 orang.
Menurut Ibnu Hasan, Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kemenpora RI, yang hadir dalam kegiatan pelatihan ini mewakili Menpora Imam Nahrawi, seleksi ketat memang dilaksanakan sebelum akhirnya peserta dinyatakan lolos dan layak sebagai peserta pelatihan kepemimpinan pemuda muslim.
"Pemateri yang kami datangkan cukup berkualitas, di antaranya ada H. Muhammad Jazir, ASP (Takmir Masjid Jogokaryan, Jogjakarta, Masjid Percontohan Nasional) akan memberikan materi Success History's of Moslems. Materi tersebut berisikan mengenai bagaimana histori muslim yang sukses," tutur Ibnu sembari menyatakan salah satu isi materi tentang cerita sukses seorang muslim ini juga akan dibahas bagaimana pemuda jangan malu untuk menjadi seorang pedagang (berjualan), karena itu pula yang dicontohkan oleh Rosulullah.
Ditambahkan, selain itu sejumlah pamateri yang cukup berkualitas dihadirkan seperti pembina Yayasan Nurul Falah Surabaya, Nur Hidayat, yang membawakan materi rute dakwah pemuda di era milenial serta Mim Syaiful Hadi, sebagai pemerhati pendidikan remaja, yang akan memberikan materi Islamic Youth Leadership.
"Para peserta cukup antusias untuk menyimak, berdiskusi dan berbagi pengalaman hidup untuk menjadi pemuda yang siap menghadapi tantangan di jaman masa yang akan datang," ujar Ibnu yang menjadi salah satu pemateri.
Pria asa Lampung ini pun memastikan Kemenpora RI dan BKPRMI Jatim sudah berkomitmen untuk terus berperan penuh dalam membentuk pemuda – pemuda milenial jaman now agar tetap menjadi pemuda milenial yang islami yang bisa mewarnai bangsa dan dunia.
"Insyaallah pelatihan tingkat madya seperti ini tidak berhenti disini saja, tapi akan ada tindak lanjut setelah pelatihan. Peserta akan terus di bina oleh BKPRMI Jatim sampai benar-benar menjadi pemuda pemimpin masjid," tutur Ibnu.
Ketua BKPRMI, H. Muhammad Arif menyampaikan terima kasih kepada Kemenpora atas kerjasama yang terjalin.
Ia pun mengaku cukup senang dan bangga mendapat kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan tingkat madya ini, sembari berjanji akan terus menjaga kualitas pemateri maupun peserta