Di meja guru, Ganjar hanya berbincang sebentar untuk mendapat penjelasan soal perkembangan belajar Alam.
Setelah menerima rapor, Ganjar pun pamit. Namun wali murid lainnya datang mencegah dan memintanya untuk foto bersama.
"Kapan lagi bisa foto sama bapaknya teman sekolah anak saya yang kebetulan gubernur," kata salah satu orang tua disambut tawa.
Beberapa wartawan yang mengetahui kedatangan Ganjar langsung mengejar ketika pria berambut putih itu berjalan menuju mobil pribadinya.
Ganjar menyebut kedatangannya mengambil rapor bagaikan penebusan dosa. Sebab tidak banyak waktu yang tersedia untuk anak maupun istri.
"Maka sudah dipesan dari kemarin agar bisa mengambilkan rapor, dan kebahagiaan saya itu biasanya pas saat-saat seperti ini. Bisa ketemu anak bareng di sekolahnya dapat cerita dari guru dan kemudian mengambilkan rapor," tuturnya.
Diungkapkan, kebiasaan mengambilkan rapor sudah dilakukan sejak Alam duduk di TK. Sampai sekarang pun meski jadwalnya padat, Ganjar berusaha menyempatkan datang ke sekolah.
"Maka tadi saya sengaja cepet-cepet dari Cilacap untuk bisa mengikuti satu jam waktu yang ditentukan dari jam 15.00 sampai jam 16.00 biar anaknya juga seneng," jelas Ganjar.
Di singgung soal nilai Alam, menurut Ganjar meningkat. Lebih bagus dari nilainya dulu. "Ini nilainya Banten (A, plat nomor Banten) semua. Kalau saya dulu banyak C-nya," ujar dia sambil terkekeh.
Pukul 15.30 WIB tepat, Ganjar meninggalkan halaman sekolahan. Ia langsung menuju Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Ia akan menuju Ciganjur Jakarta Selatan untuk menghadiri haul sewindu meninggalnya Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.