Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tim Densus 88 anti teror diperbantukan untuk mengejar pelaku pelemparan bom di Mapolsek Bontoala.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani mengungkapkan, untuk penanganan kasus anti teror, pihak Polda akan bekerjasama dengan Densus 88.
Baca: 185 Rumah di Pemalang Dihantam Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 2,4 Miliar
"Kalau penanganan dalam kasus anti teror, pasti kita kerjasama dengan tim densus," ungkap Dicky Sondani dilokasi pelemparan bom, Senin (1/1/2018) sore.
Selain memperbantukan tim Densus 88, Polda juga mengerahkan personel dari intelejen, Resmob, Reskrim, hingga tim bentukan Polda, Tim Khusus (Timsus).
Baca: Korban Jembatan Putus di Penangkaran Rusa Cariu Bogor Bertambah, Satu Orang Tewas
Sekitar pukul 03.50 Wita, Senin (1/1/2018) subuh, Mapolsek Bontoala di Jalan Sunu Kota Makassar, Sulawesi Selatan diserang orang tak dikenal menggunakan bom pipa.
Akibat dari penyerangan pelemparan itu, dua anggota Polri, diantaranya Kapolsek Bontoala, Kompol Rafiuddin dan anggota Reserse, Brigpol Yudirsan jadi korban.
Baca: Sapa Pengendara di Tol Cikampek, Kakorlantas: Jangan Dipaksakan Kalau Mengantuk
Menurut Dicky, bom yang dilemparkan ke Mapolsek Bontoala adalah bom rakitan.
Dimana bom rakitan itu, berkomposisi sumbu, bahan petasan dan juga baut.
"Jadi bom rakitan ini bahan dasarnya itu dirakit dari bahan petasan, namun daya ledakannya itu low explosive atau daya ledakannya itu rendah," jelas Dicky.
Baca: Jembatan di Penangkaran Rusa Cariu Bogor Putus, Puluhan Orang Jadi Korban
Walau berdaya ledak rendah, anggota Polri tersebut mengalami luka.
Seperti Kapolsek alami luka pada jarinya dan anggota Reserse pada dua pahanya.
Berita ini sudah dimuat di Tribuntimur.com dengan judul: Densus 88 Juga Buru Pelempar Bom di Polsek Bontoala