Laporan Wartawan Tribun Kaltim Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM, KALTIM - Aparat Polsek Pulau Derawan dan TNI AL menuju laut lepas ketika mendapat laporan dari warga Kepulauan Derawan bahwa ada puluhan manusia perahu di wilayah ini.
Kedatangan manusia perahu di Tanjung Batu beberapa tahun lalu, tampaknya membuat masyarakat trauma sehingga saat melihat kapal-kapal yang berada di sekitar wilayah mereka, buru-buru menyimpulkan keberadaan manusia perahu.
“Kami memang dapat laporan warga, katanya ada manusia perahu di sekitar Pulau Raburabu yang jaraknya tidak auh dari Derawan,” kata Kapolsek Tanjung Batu, Iptu Koko Djumarko saat dihubungi Tribunkaltim.co, Kamis (8/2/2018) pukul 13.30 tadi.
“Kami langsung mendatangi lokasi, setelah kami itu kami amankan ke Pelabuhan Tnajung Batu. Tapi setelah kami lakukan pemeriksaan, ternyata mereka memiliki KTP Berau. Jadi mereka bukan manusia perahu, tapi nelayan Bidukbiduk,” ungkapnya.
Puluhan orang tersebut satu persatu diminta keterangan guna memastikan identitas mereka.
Dari belasan orang dewasa, polisi mendapati mereka terdaftar sebagai warga Pulau Balikukup, Kecamatan Biduk-biduk.
Baca: Ribuan pengungsi manusia perahu diselamatkan di lepas pantai Libya
“Yang dewasa ada sekitar 15 orang laki-laki, sisanya ibu-ibu dan anak-anak. Tapi ada empat orang yang tidak punya identitas,kami antar sampai perbatasan. Kami minta mereka pulang ke Balikukup dan kami berkorrdinasi dengan Polsek setempat untuk memastikan bahwa mereka memang benar warga sana,” kata pria yang biasa dipanggil Koko ini.
Koko menambahkan, mereka memang bukan warga Pulau Maratua maupun Pulau Derawan atau Tanjung Batu.
“Mereka memang mengaku orang luar namun sudah memiliki keluarga dan berdomisili di Balikukup, Kecamatan biduk-biduk. Sedangkan 4 orang tersebut mengaku kalau identitasnya sedang diurus,” imbuhnya.
Setelah melakukan pembinaan, tim patroli gabungan TNI dan Polri ini memulangkan warga yang menggunakan tiga perahu itu menuju Pulau Balikukup dan dikawal hingga melintasi bagan tancap Tanjung Batu.
Koko memastikan, puluhan orang tersebut merupakan nelayan lokal yang mencari ikan hingga ke wilayah hukum Polsek Derawan.
“Kami meminta bantuan ke Polsek Bidukbiduk untuk memantau mereka, memastikan mereka pulang dengan selamat,” tandasnya.
Seperti idketahui, tahun 2014 lalu, ada lebih dari 700 manusia peraau yang membanjiri Tanjung Batu dan membuat pemerintah pusat, provinsi hingga Pemkab Berau dan warga sekitar kewalahan.