Laporan Wartawan Tribun Medan, Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUNNEWS.COM, LUBUKPAKAM-Langkah, rezeki, pertemuan dan maut Tuhan lah yang mengaturnya. Manusia boleh berencana namun Tuhan jugalah yang menentukan.
Hal inilah yang dirasakan oleh Liza (29) warga Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Menjelang momen bahagianya ia harus menerima kenyataan kalau calon suaminya, Muhammad Fahri Fauzi (30) harus meninggalkan dirinya selama-lamanya.
Liza dan Fahri berencana untuk melangsungkan ijab kabul dan resepsi pernikahan Minggu, (18/2/2018). Segala persiapan sudah disiapkan dengan matang oleh pihak keluarga Liza.
Baca: Ada Tanda Merah di Sekujur Tubuh Anak Gadis Sang Ibu Syok Ternyata Ini yang Terjadi
Ribuan undangan telah disebar kepada kerabat, saudara dan tetangga. Selain itu tenda serta pelaminan juga sudah terpasang di depan rumahnya. Namun momen itu sirna lantaran Tuhan berkehendak lain.
Fahri diketahui mendadak meninggal dunia pada Sabtu, (17/2/2018). Fahri meninggal dunia secara mendadak di kamar mandi rumah neneknya yang berada di Medan. Pernikahan itupun batal terlaksana.
"Yang pertama kali memberi kabar ke saya itu ibunya Sabtu pagi. Dibilang mau ngabari berita duka. Tapi gak sanggup ibunya bilangkan ke saya. Langsung ngomong sama ibu saya melalui telepon dan disampaikan,"ucap Liza ketika berbincang dengan www.tribun-medan.com Senin, (19/2/2018).
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
Saat diwawancarai Liza masih tampak begitu sedih. Ia belum mampu untuk bercerita lebih jauh. Saat itu ia berharap agar Fahri mendapatkan tempat yang paling baik.
"Kami kenal belum setahun, dulu dikenalin sama keluarga juga. Bulan sembilan kami tunangan. Kalau jumpa terakhir sama dia awal bulan 12 lalu karenakan agak jauh juga ke sini. Saya berharap dia tenang lah disana,"kata Liza.
Pantauan tribun-medan.com teman-teman Liza terus berdatangan ke rumahnya termasuk teman satu kantornya di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Meski pelaminan sudah tidak terpasang lagi namun di depan rumah masih ada tenda pesta.