Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, KARO -Wakil Bupati Kabupaten Karo, Corry Sebayang mengatakan, Pemerintah Karo tidak meliburkan sekolah pascaerupsi Gunung Sinabung. Seluruh siswa di seputaran kaki Gunung Sinabung tetap bersekolah.
"Sekolah tidak diliburkan, karena biasa bisa saja. Hanya saja, erupsi ini paling besar. Karena itu, anak sekolah tetap beraktivitas seperti biasa," ujarnya kepada Tribun-Medan/Tribun-Medan.com, Senin (19/2/2018) sore.
Sebelumnya, beredar video para siswa Sekolah Dasar (SD) di Kutarakyat, dan Naman Teran panik. Mereka meneteskan air mata sembari berteriak histeris. Bahkan, dalam video beredar para siswa ketakutan keluar ruang kelas.
Tidak hanya itu, para orangtua dikabarkan berdatangan menjemput anaknya di sekolah. Lebih lanjut, para siswa banyak naik mobil pikap pulang ke rumah. Sehingga, aktivitas sekolah terhenti.
Meskipun demikian, Corry menganggap erupsi merupakan persoalan biasa di Pemkab Karo. Oleh sebab itu, proses belajar mengajar tidak dihentikan. Artinya, seluruh siswa di Karo harus aktif belajar.
Ia menyatakan, Pemkab Karo belum menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam waktu dekat. Tapi, Pemkab Karo mengimbau warga tidak memasuki zona merah.
Selain itu, kata dia, Pemerintah telah menurunkan mobil pemadam kebakaran untuk menyiram debu vulkanik. Seluruh kecamatan yang tertutup debu dibersihkan oleh tim gabungan.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Latihan Soal BAB 2 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda
Gunung Sinabung masih berada di level IV (awas). Seluruh masyarakat maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak, dan dalam jarak tujuh kilometer untuk sektor Selatan-Tenggara.
Selanjutnya, di dalam jarak enam kilometer untuk sektor Tenggara-Timur, serta di dalam jarak empat kilometer untuk sektor Utara-Timur Gunung Sinabung.
Tidak hanya itu, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada. Ada potensi bahaya lahar. Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus.
BPBD Kabupaten Tanah Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ke penduduk. Supaya penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus harus bersiaga bencana.
Sedangkan, Kapolsek Simpang Empat, AKP Nazrides menyampaikan, letusan Gunung Sinabung terbesar selama erupsi. Dampak terparah Sinabung terjadi di Kecamatan Simpang Empat dan Nama Teran.
"Kemudian di Desa Kutarakyat terjadi
hujan batu sebesar buah kemuri. Namun tidak mengakibatkan kerusakan patal pada rumah warga," ujarnya.
Ia mengklaim, telah melakukan patroli ke desa B.Tepu dan Gambir mengingat masih adanya masyarakat yang memasuki desa melalui jalur tikus. Namun, dia tidak menemukan warga yang terjebak di ladang.
Tidak hanya itu, usai erupsi Sinabung aktivitas masyarakat sebahagian dihentikan sebab debu vulkanik sangat tebal. Kemudian, aktivitas belajar mengajar juga dihentikan lantaran hujan debu vulkanik.
"Polres Tanah Karo mengarahkan mobil ambulands, truk dalmas ke daerah yang terdampak untuk mengevakuasi masyarakat. Selanjutnya, menyiram sarana dan prasarana jalan yang terkena dampak. Saat ini situasi di wilayah hukum Polsek simp empat masih aman dan kondusif," ungkapnya.