Sementara ketika ditanya apa alasan memilih jalan tersebut, dia mengaku hanya mengikuti petunjuk arah di pertigaan.
"Saat rombongan melintasi jalan di Kelurahan Tatahadeng, ada arah panah petunjuk jalan ikut Luaha, karena dijalan utama ditutup sementara ada acara. Maka rombongan mengikuti jalan tersebut," terangnnya.
Sementara itu Kapolres Sangihe AKBP I Dewa Made Adnyana, melalui Kapolsek Siau Timur IPTU Taddy Malamtiga membenarkan peristiwa tersebut.
"Benar telah terjadi kecelakaan mobil penumpang dari Desa Peling, yang menyebabkan salah satu penumpang meninggal dunia. Untuk penyebab sementara, sopir hilang kendali karena di jalur pendakian sangat sempit. Juga kondisi hujan, jalan licin," jelas Malamtiga.
Sementara ketika disentil terkait dengan pengalihan jalur, dia menegaskan pihaknya tidak pernah memberikan izin kepada masyarakat di jalan utama ketika ada acara untuk menutup semua badan jalan.
"Ketika ada yang datang bermohon seorang bapak untuk menutup sementara jalan, pihak polsek langsung menolak, karena saat itu tidak ada surat serta tidak ada jalur alternatif," akuhnya.
Bahkan kapolsek juga menegaskan, ketika ingin membuat acara, cukup menggunakan sebagian badan jalan. (Oly)