TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Polres Trenggalek menetapkan tujuh tersangka pembunuhan Tukinem (51)--sebelumnya ditulis Tukiyem--warga Dusun Jerukgulung, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Para tersangka adalah Rini Astuti (anak korban), Jayadi Budi (menantu korban) dan Jemitun (adik kandung).
Ketiganya dijerat dengan undang-undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Empat tersangka lainnya adalah Suyono (adik ipar), Katenun (adik ipar), Apriliani (keponakan) dan Andris Prasetyo (keponakan).
Baca: Semula Dikira Tewas Akibat Kesurupan, Tukiyem Ternyata Dicekoki Air
Keempatnya dijerat pasal 170 (1) KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Menurut salah satu tersangka, Rini sebelumnya dilakukan ritual ucapan syukur, karena adiknya sembuh dari sakit.
"Sebenarnya ritual biasa, seperti makan nasi kuning," ujar Rini.
Namun di tengah ritual, Tukinem mengeluh sakit perut dan sesak.
Baca: Pembantu RT Tantang Kekasihnya Balaskan Dendam kepada Mantan Majikan, Nyawa Metha pun Melayang
Semua kemudian sepakat untuk melakukan ritual penyembuhan.
Caranya dengan memasukkan air langsung dari selang ke mulut Tukinem.
"Saya yakin penyakitnya bisa keluar. Saya tidak berpikir ibu saya tidak bisa bernafas," ucap Rini.
Selain itu ritual penyembuhan ini juga menggunakan ikan teri.
Rini mengaku, ikan teri itu untuk menarik roh jahat dari tubuh Tukinem.
Baca: Ancam Bunuh Ibu dan Dua Adiknya, Abdul Aziz Meregang Nyawa di Tangan Sang Ayah
Roh itulah yang menyebabkan Tukinem sakit.
Saat ditanya siapa yang mengajari ritual itu, menurutnya tidak ada.
Ritual dilakukan atas kesepakatan bersama.
Kini Rini mengaku menyesal karena sudah membuat ibunya meninggal dunia.
"Semua di luar kesadaran saya," ucapnya.
Rini menangis sesenggukan saat menceritakan kejadian itu.
Baca: Mahfud MD Bukan Tak Mau Jadi Cawapres Tapi Tak Ingin
Bahkan anak kedua Tukinem ini pingsan, saat akan dibawa kembali ke ruang tahanan Polres Trenggalek.
Tukinem ditemukan meninggal dunia di halaman rumahnya, Minggu (4/3/2018) sore.
Polisi yang curiga dengan kematiannya kemudian melakukan autopsi.
Hasil autopsi menunjukkan ada tanda kekerasan di sekitar mulut Tukinem.
Tanda kekerasan itu diduga karena mulut Tukinem dimasuki selang dengan air yang mengalir.
Hal ini dibuktikan dengan kondisi organ dalam Tukinem yang penuh dengan air.
Baca: Kronologis 5 Anggota Keluarga Kesurupan hingga Ditemukannya Tubuh Tukiyem Tergeletak Tak Bernyawa
Mulai dari rongga dada, saluran nafas dan paru-parunya.
Karena cairan itu, Tukinem mati lemas.
Polisi telah memeriksa 15 saksi dan menetapkan 7 tersangka.
Mereka adalah anak dan menantu Tukinem, serta tiga kerabatnya.
Namun belum diketahui apa motif di balik meninggalnya Tukinem.