Di sekitar lokasi banjir juga terdapat dua tenda besar, yang dipergunakan untuk menampung warga.
Kendati demikian banyak warga yang lebih memilih mengungsi ke masjid, serta rumah warga yang tidak terdampak banjir.
Sementara itu, Hamsan (60) warga RT 4 Desa Sei Payang menjelaskan, dia dan enam anggota keluarganya lebih memilih meninggalkan rumahnya.
Pasalnya selain karena banjir yang telah menggenangi seisi rumah, dia juga takut adanya kemunculan buaya.
Baca: Nyanyian Setya Novanto soal Puan Maharani dan Pramono Anung Bahayakan KPK
"Di Sungai Payang ini kan ada buaya, itu juga yang kami khawatirkan. Tapi semenjak banjir ini tidak pernah ada kemunculan buaya," ucapnya.
Dia menuturkan, akibat banjir tersebut, dia mengalami kerugian hingga Rp 40 jutaan lebih.
Sebab banyak barang dagangan Hamsan yang terendam banjir, ditambah dengan barang-barang elektroniknya yang tak luput dari genangan air.
"Saya jualan sembako dan kebutuhan sehari-hari warga, ya banyak yang terendam, belum lagi ditambah barang elektronik, ada Rp 40 jutaan lah kerugian saya," ucap pria asal Melak, Kutai Barat itu.
Parahnya lagi, Hamsan menyayangkan hingga saat ini dia dan keluarganya belum menerima bantuan dari pihak mana pun.
"Saya tidak tahu kalau ada bantuan, yang jelas saya belum ada terima bantuan," kata dia.