TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM - Abu vulkanik yang berasal dari letusan Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara menyebar hingga ke Kota Subulussalam.
"Hujan abu vulkanik, yang paling banyak kemarin malam, abunya seperti tebaran semen lengket di sepeda motor dan mata jadi perih," kata Andong Maha, warga Sultan Daulat, Kota Subulussalam kepada Serambi, Sabtu (7/4/2018).
Menurut Andong, hujan abu vulkanik paling terasa di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Debu menyebar sejak pukul 20.00 WIB menerpa Kecamatan Sultan Daulat mengejutkan masyarakat setempat mengingat sebelumnya tidak ada tanda-tanda kebakaran lahan atau apa pun.
Hujan abu semakin banyak dan bertahan hingga pukul 23.00 WIB.
Baca: Polisi Gerebek Pemandu Lagu Merangkap PSK Bertarif Rp 3,250 Juta
Dikatakan, hujan abu vulkanik sangat jelas terlihat terutama bagi pengendara di jalanan.
Sebagian pengendara juga merasakan perih di mata karena terkena abu vulkanik.
Warga juga menemukan abu vulkanik di kendaraan, atap rumah hingga tanaman seperti pohon kelapa sawit.
"Pohon kelapa sawit saya ditutupi abu vulkanik dari Tanah Karo," ujar Sabaria.
Selain itu, hingga Sabtu (7/4/2018) petang, cuaca di Kota Subulussalam terlihat gelap seperti mendung dan diyakini dampak dari hujan debu abu vulkanik Gunung Sinabung.
Sejauh ini, abu vulkanik belum mengganggu aktivitas warga di Kota Subulussalam.
Aktivitas masyarakat Subulussalam hingga kemarin masih berjalan normal.
Baca: Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman Kecewa Salah Satu Staf Terbaiknya Disebut sebagai Kuda Troya
Kendati demikian, warga berharap adanya antisipasi pemerintah terkait abu vulkanik manakala kembali terjadi.
Warga berharap pemerintah menyiapkan masker bagi penduduk guna mengantisipasi bila abu vulkanik kembali mengguyur Subulussalam.
Diguyur Hujan
Berdasarkan catatan Serambi, sejak Sinabung mengalami erupsi pada 3 November 2013 tahun lalu baru kali ini tebaran abu paling banyak melanda Kota Subulussalam yang terpaut sekitar 186 kilometer.
Kondisi serupa yang pernah terjadi pada Rabu (8/1/2014) silam, namun tidak begitu parah.
Meski berpotensi mengganggu kesehatan, sejauh ini hujan abu vulkanik yang dirasakan oleh warga Subulussalam belum ada persoalan serius karena beberapa saat kemudian daerah itu langsung diguyur hujan.(lid)