Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Kerangka manusia purba dari jaman paleometalik yang ditemukan di Situs Nyi Subang Larang, Kabupaten Subang, akan menambah koleksi untuk museum Wisma Karya, Subang.
Kerangka itu ditemukan saat tim Balai Arkeologi Bandung mengekskavasi situs tersebut di Desa Nangerang, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang.
Kabid Kebudayaan Disdik Subang, Didin Mahmudin mengatakan akan menyimpan temuan tersebut di museum, setelah dilakukan penelitian.
"Hari ini sudah tidak ada pengerjaan (ekskavasi) lagi, kini sedang menganalisis dan mendalami temuan oleh tim. Selanjutnya akan disimpan di museum dan dibuatkan replikanya," kata Didin melalui ponselnya, Selasa (24/4/2018).
Saat ini, lubang galian yang menjadi tempat ekskavasi telah ditutupi tanah.
Adapun sekelilingnya telah dipagari agar tidak terinjak-injak.
Ia menyebut, tim arkeolog menemukan total lima kerangka dari tiga kali mengekskavasi Situs Subang Larang.
Baca: TNI AU dan Warga Subang Gelar Simulasi Penanganan Bencana
Ekskavasi pertama dilakukan pada 2013, hanya menemukan manik-manik. Dua kerangka purba 45 tahun sebelum Masehi ini ditemukan tim pada 2016. Sementara tiga kerangka di zaman yang sama, ditemukan pada 11 April 2018.
Tidak hanya kerangka ribuan manik-manik, lempengan dan senjata dari logam pun ditemukan di tiap kotak galian.
Oleh karena banyaknya temuan itu, Didin berencana akan melakukan kembali program ekskavasi.
"Mudah-mudahan ini menjadi temuan yang fenomenal dan bukan yang terakhir," ucapnya.
Ia berharap, rumusan masalah dari temuan itu bisa membuktikan bahwa Subang menjadi tempat migrasi dan hunian manusia dari zaman Austronesia.
Bahkan, penemuan kerangka serta manik-manik dari zaman purba itu pun bisa dijadikan materi ilmu dan kebudayaan di Kabupaten Subang.
"Kelanjutannya akan dikembangkan lagi dari situs Subang Larang ini, ada dua aspek, aspek budaya dan aspek pendidikan. Itu bagian dari misi Disdik Subang," ujar Didin.