Laporan Wartawan Tribun Medan M Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dua orang korban ledakan sumur minyak mentah di Dusun Kama Dingin, Desa Pasi Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Kota Medan, Rabu (25/4).
Korban tiba di rumah sakit sekitar pukul 12.30 WIB. Kedua pasien yakni Zainal Abidin (36) dan Muhammad Rafi (39).
Mereka diketahui bekerja di lokasi pengeboran minyak.
Muhammad Rafi meninggal dunia saat perjalanan menuju Kota Medan.
Istri korban Zainal Abidin, Julia (40) mengatakan kurang paham kronologisnya kejadian.
Saat kejadian wanita berkulit sawo matang ini, langsung keluar rumah untuk melihat suami tapi tidak tahu di mana posisinya.
Julia menuturkan suaminya sudah bekerja selama lima tahun terakhir.
Sebelum kejadian tidak ada firasat sama sekali kalau suaminya Zainal bakal mengalami luka kebakaran akibat ledakan sumur minyak mentah.
"Tidak ada firasat sama sekali sebelum kejadian. Cuma waktu dengar kejadian, aku terkejut dan panik. Karena sebelumnya sempat pulang bentar, habis itu pergi lagi. Dia juga sempat bilang ada yang nembak minyak," kata Julia di RSUP Adam Malik, Rabu (25/4/2018).
"Saya langsung keluar rumah, karena jarak pengeboran dan rumah dekat. Pas lihat api membesar sontak langsung nangis, teringat kayak mana suami disana," tambahnya.
Julia menjelaskan bahwa Zainal biasanya kerja mulai dari pukul 18.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.
Bapak bagian ngebor untuk nyari minyak, pakai mesin seperti dongfeng.
Julia memiliki 6 orang anak. 4 diantaranya merupakan hasil hubungannya dengan Zainal Abidin.
Sementra 2 anak lainnya merupakan hasil hubungan dari suami yang lama.
"Tambang minyak itu milik perseorangan. Bapak biasa gajian kalau pas ada minyak waktu di bor. Kalau waktu ngebor tidak ada minyak, ya bapak tidak ada gaji," jelas Julia. (cr9/tribun-medan.com)