TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Perampokan ATM kembali terjadi di wilayah Badung selatan, pukul 22.30 Wita, Rabu (25/4/2018).
Kali ini pelaku menyasar ATM BCA Mumbul di Jalan Bypass Ngurah Rai, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Tribun Bali di lapangan, kronologis kejadian berawal saat petugas jasa pembawa uang dari PT Andalan hendak mengisi uang di ATM BCA Mumbul.
Diketahui, tiga petugas dari perusahaan pihak ketiga yang menggantikan isi brankas mesin ATM BCA di Mumbul Nusa Dua, Kamis (26/4/2018) terdiri dari sopir, security dan staf.
Mereka sebelumnya bertugas mengisi brankas di empat lokasi lain.
ATM BCA di Mumbul merupakan lokasi terakhir.
Saat itu, mereka membawa uang tunai yang nominalnya fantastis mencapai Rp 1,8 miliar dibagi ke dalam lima bag.
Baca: Misteri Jejak Telapak Tangan Hitam di Mobil Pembawa Uang Mesin ATM yang Dirampok
"Kondisi di dalam mobil membawa uang sejumlah itu. Dan setiap ATM isi brankasnya berbeda-beda satu sama lain," jelas sumber Tribun Bali.
Ada lima lokasi mesin ATM yang harus diisi saat itu, salah satunya ATM BCA di Mumbul sebesar Rp 1,8 miliar.
"Lima bag uang diambil semua oleh pelaku," tambah sumber itu.
Sebelum melarikan kelima bag berisikan uang tunai capai Rp 1,8 miliar, diduga pelaku melumpuhkan dua petugas terlebih dahulu menggunakan gas air mata.
Sehingga kedua korban kesakitan matanya dan tidak dapat melihat jelas apa yang terjadi saat itu.
Lalu kaca depan yang diduduki sang sopir baru dipecahkan pelaku lain hingga teralis di balik kaca tersebut rusak.
Kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut tim anggota Kepolisian.
Baca: Tiga Tokoh Senior Daftar Jadi Caleg Partai Solidaritas Indonesia
Sejumlah saksi mata juga masih diperiksa baik ketiga orang korban maupun saksi mata di sekitar lokasi kejadian seperti pedagang lalapan di samping Bank BCA.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo ditemui di TKP mengatakan saat kejadian, ada tiga orang petugas PT Andalan yang memjadi korban dalam kasus tersebut.
"Korban ada tiga orang masih diperiksa di Polsek Kutsel, yaitu satpam dan 2 orang karyawan," kata Kapolresta Denpasar ketika ditemui di TKP, Kamis (26/4/2018).
Kapolresta Denpasar mengaku kecewa dengan pihak bank karena tidak meminta pengawalan dari petugas kepolisian ketika mengisi uang di ATM.
Terlebih lagi, pengisian uang di ATM itu dilakukan pada malam hari.
Baca: Warga Sempat Berebut Rembesan Minyak Sebelum Terjadi Ledakan
"Padahal itu membahayakan karena jumlah uangnya juga cukup besar. Lalu, kenapa harus malam hari? Ini yang perlu dicek lagi nanti," imbuhnya.
Ia menambahkan, kerugian menurut keterangan dari saksi yang sudah diperiksa mencapai Rp 1,8 miliar.
Sementara itu, dugaan pelaku menurut keterangan saksi berjumlah 3 orang.
Saat kejadian, para pelaku menggunakan dua mobil jenis Innova dan Avanza berwarna gelap.