"Sesampainya di halaman, saya melihat anak-anak sudah tergeletak," terangnya.
Jo lemas saat melihat keluarganya terluka. Ia sontak menggendong Evan. Sementara Nathan, dibopong oleh seorang security gereja.
"Meski lemas saya harus menolong anak-anak," singkatnya.
Jo mengatakan, Evan mengalami luka di bagian kepala, sedangkan Nathan mengalami luka di bagian kaki.
Keduanya sama-sama terluka parah. Untuk Kondisi Weni dan Evelin setelah bom masih sadar dan bisa bicara.
"Evan dan Nathan langsung saya bawa ke Rumah Sakit Bedah Manyar,'' tuturnya sambil menghela nafas.
Ia mengungkapkan, mengutuk kejadian bom bunuh diri yang menimpa sanak saudaranya.
"Karena kan tidak pandang bulu melihat suku dan agama, saya mengutuk keras sekali," tegasnya.
Hari pemakaman Nathan dan Evan masih belum dapat dipastikan oleh pihak keluarga. (Danendra Kusumawardana)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Duka Ibu yang 2 Anaknya Jadi Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela,