TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), di Lapas Klas IIB Tulungagung, Manap menunjukkan sebuah alat tato sederhana dari meja kerjanya.
Alat itu baru disita dari seorang pengunjung.
“Ini disembunyikan di celana kolor pengunjung. Beruntung bisa ketahuan, sehingga disita,” ujar Manap.
Manap berkisah, sebenarnya penyelundupan alat tato ini masih dianggap kecil.
Baca: Kisah Pilu Ais, Dijemput Dari Rumah Nenek Untuk Ikut Meledakkan Diri, Kini Ia Yatim Piatu
Baca: Ais, Anak Tri Murtiono yang Selamat Dari Bom Itu Jago Bela Diri dan Akan Dikirim ke Malaysia
Pihaknya semakin mewaspadai penyelundupan narkoba, terutama pil dobel L dan sabu-sabu.
Sebab menurutnya, para napi narkoba sebenarnya masih dalam kondisi kecanduan.
“Bagaimana pun mereka tetap ingin mengonsumsi narkoba. Itulah sebabnya ada saja cara untuk menyelundupkan narkoba ke dalam Lapas,” tambah Manap.
Salah satu kasus yang sempat membuat tercengang adalah penyelundupan pil dobel L ke dalam kopi.
Masih menurut Manap, awalnya ada pengunjung yang membawa kopi dalam kemasan air mineral.
Dari luar kelihatan, jika didalam botol plastik bening itu memang kopi.
Namun keanehan terjadi di sebuah kamar yang menerima kiriman kopi ini.
Saat malam penghuni kamar ini sering kali berteriak-teriak.
Kadang juga ditemukan dalam keadaan mabuk, dengan mata yang memerah.
“Kami curiga, setiap kali dibawakan kopi kok perilakukanya aneh. Akhirnya saat ada kunjungan yang sama, kami periksa kopinya,” tutur Manap.