Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Hujan abu hasil dari letusan freatik Gunung Merapi yang turun di sebagian wilayah di Kabupaten Magelang juga mengguyur bangunan Candi Borobudur, Kamis (24/5/2018).
Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) pun langsung melakukan pembersihan material abu di tubuh candi.
General Manager PT TWCB, I Gusti Putu Nugraha Sedana, mengatakan, hujan abu turun dengan tipis di wilayah Kecamatan Borobudur.
Material abu menyelimuti sekujur tubuh Candi Borobudur.
Pihaknya bersama dengan BKB langsung melakukan pembersihan material abu yang ada di sekujur badan candi dengan cara disedot menggunakan mesin penyedot debu atau vacuum cleaner.
Lapisan abu yang menempel di badan candi ini dinilai dapat merusak struktur batuan pada candi, sehingga perlu segera dibersihkan.
'Kami dari PT TWCB bersama BKB langsung berkoordinasi untuk melakukan pembersihan material abu dengan menggunakan alat penyedot debu dan pembersihan manual," kata Putu Nugraha Sedana, Kamis (24/5) di sela-sela pembersihan di Komplek Candi Borobudur.
Lanjut Putu, hujan abu yang turun dinilainya tidak mempengaruhi aktivitas di sekitar candi serta kunjungan wisatawan.
Letusan freatik di Gunung Merapi tidak menyurutkan minat wisatawan.
Wisatawan lokal dan mancanegara tetap berkunjung ke Candi Borobudur.
"Peningkatan aktivitas gunung Merapi dari normal menjadi waspada, tidak berdampak apa-apa, wisman dan wislok masih berkunjung. Termasuk tidak ada pengaruh waisak besok," katanya.
Sesuai prosedur, jika hujan abu turun maka pihak TWCB dan BKB akan melakukan pembersihan dengan cara manual ataupun menggunakan mesin vacuum cleaner.
Sementara itu, jika hujan abu turun deras dan material abu tebal maka segera dilakukan penutupan stupa menggunakan plastik atau lembaran penutup.
'Jika status lebih dari waspada dan lapisan abu terus menebal, sesuai SOP maka akan dilakukan penutupan stupa candi dengan menggunakan lembar atau lapisan penutup," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)