News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak

Ada TPS Horor di Semarang, Pocong dan Keranda Jadi Hiasannya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas sedang mempersiapkan TPS 7 di Gunung Brintik RT 07 RW 03, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan dalam lingkungan permakaman Bergota. TPS ini tampak nuansa horor, Selasa 26 Juni 2018. (TRIBUNJATENG/HERMAWAN HANDAKA)

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ada nuansa berbeda di TPS yang terletak di RT 07 / RW 03, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.

Di TPS ini, suasana horor lebih menonjol dibanding hiruk pikuk sebagaimana umumnya di TPS lain.

Iya, TPS 7 berada di di RT 07 / RW 03, Kelurahan Randusari, yang memang berada di tengah area permakaman umum Bergota Semarang.

Di lokasi ini, begitu masuk ruang balai pertemuan yang menjadi TPS, pandangan mata akan tertuju pada boneka leak Bali yang menyeramkan, boneka pocong dan keranda mayat di pojokan kiri, miniatur kuburan, serta aksesoris lain yang tampak menyeramkan.

Baca: Tiga Pegawai Pemkab Jadi Tersangka, Ini Peran Kelalaian Mereka Terhadap Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Bahkan, keranda yang dipajang baru saja digunakan untuk mengangkat jenazah, dua hari yang lalu.

"Konsepnya memang dibikin horor dan menyeramkan, biar kelihatan unik," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 7, Bruno Krisyanto, Selasa (26/6).

Disampaikan, ide dekorasi TPS horor ‎ini muncul begitu saja.

Menurutnya, ini juga sekaligus menjadi ciri khas dari permukiman warga setempat, yang memang berada di tengah area permakaman umum Bergota.

"Warga sini sudah biasa dengan nuansa horor-horor begitu. Tiap hari kita memang hidup di tengah area pemakaman," ujarnya.

Tak hanya nuansa TPS yang didesain horor, para petugas nantinya juga akan berdandan ala-ala hantu yang menyeramkan. Menurutnya, ini untuk memperkuat nuansa horor yang diinginkan.

"Biar totalitas, nanti petugas juga pakai kostum yang seram-seram," papar pria yang juga merupakan ketua RT setempat.

Benar saja, meski balai pertemuan disulap menjadi begitu horor, petugas perlindungan masyarakat (Linmas), ‎Tri Cahyo Nugroho,‎ yang sedang berjaga di tempat tersebut tampak santai. Tak nampak raut ketakutan yang tergu‎rat di wajahnya.

‎"Saya juga warga sini, meski beda RT. Jadi biasa saja, gak takut atau gimana-gimana," kata Tri.

Warga setempat, Yosep Bagus Adi Wicaksana, mengungkapkan hal senada. Dikatakan, warga sama sekali tak keberatan dengan konsep TPS horor tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini