Selain persoalan penerapan zonasi masih adanya peserta didik jarak 500 meter dari sekolah tidak diakomodir sekolah, ada juga orang miskin dan tidak mampu tidak diakomodir.
Kemudian masih minimnya sekolah tidak sesuai dengan jumlah penduduk seperti misalnya di Kecamatan Tampan yang begitu luas hanya ada dua SMA Negeri.
Seperti untuk SMAN 15 Tampan misalnya jumlah pelamar sebanyak 500 orang dan hanya menyediakan kuota 180 orang, maklum SMA nya masih baru berdiri.
Masalah paling besar lagi tingginya minat untuk masuk sekolah SMA Negeri, sehingga persaingan begitu ketat dalam sistem zonasi di Riau khususnya di Kota Pekanbaru.
Baca: Fuad Amin dan Wawan Tak Ada di Lapas saat OTT KPK, Berikut Kronologisnya
Dinas Pendidikan Provinsi Riau mengakui persoalan itu muncul karena tingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri.
Sebagian orangtua masih enggan memasukkan anaknya ke sekolah swasta.
Padahal kuota untuk sekolah negeri ada batasnya dan tidak bisa dipaksakan untuk semua masuk ke sekolah negeri.
Sebagai solusi pihak sekolah harus mengambil sikap apakah masih bisa menampung atau tidak, dengan cara penambahan ruang belajar dan lainnya. (TRIBUN PEKANBARU CETAK/uha/smg/iam/rzk/ale/dni)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul 3.000 Lulusan SMP Tak Tertampung di SMA Negeri. Ini Dia Penyebabnya