TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH – Kader Partai Aceh di DPR Aceh, Dr Hj Mariati MR, MSi, meminta Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mempertanyakan kembali ke Kementerian PUPR mengenai program pembangunan terowongan Geurute.
Hal itu disampaikan Mariati pada Rapat Paripurna DPR Aceh dalam Rangka Penyerahan KUA-PPAS TA 2019 dan Rapat Paripurna Khusus DPR Aceh dalam Rangka Penyampaian Rancangan Qanun Aceh Tahun 2018, di Gedung Utama DPR Aceh, Senin (6/8/2018).
Selain dihadiri pimpinan dan anggota DPRA, rapat paripurna tersebut juga dihadiri Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama sejumlah kepala SKPA.
“Studi kelayakannya sudah pernah dibuat dengan dana Rp 5 miliar, sekarang ini hasilnya mana dan kenapa belum masuk dalam Program Strategis Nasional 2018 (PSN)?,” kata Mariati.
Anggota DPRA dari Partai Aceh ini melanjutkan, terowongan Geurutee ini harus segera dibangun, agar ada yang dikenang dari Pemerintah Aceh saat ini.
Ia menyebutkan, Pemerintah gubernur sebelumnya, Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf (Zikir), hasil kerjanya ada yang bisa diperlihatkan kepada publik.
Antara lain pembangunan Payung Masjid Masjid Raya Baiturrahman dan lapangan parkir bawah tanahnya.
Selanjutnya menuntaskan pembangunan jembatan flyover Simpang Surabaya dan uderpass Beurawe, dan lainnya.
Pemerintahan Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah, kata Mariati, belum kelihatan keberhasilan 15 program unggulannya itu.
Baca: Caleg PDIP dari Aceh Ini Pernah Jual Buah hingga Berprofesi sebagai DJ
Catatan Serambinews.com, terowongan Geurutee ini awalnya diwacanakan oleh Ir Nova Iriansyah MT pada tahun 2013 kala masih menjabat Anggota DPR RI.
Nova mewacanakan pentingnya pembangunan terowongan (tunnel) di Gunung Geurutee--lintas Banda Aceh-Aceh Jaya--mengingat ruas jalan yang melintasi gunung tersebut tidak mungkin diperlebar lagi.
“Harus dibuka kemungkinan untuk pembukaan trase baru bahkan kemungkinan untuk pembuatan terowongan di Geurutee. Kita di Komisi V DPR RI siap merespons hal itu,” kata Nova yang kala itu duduk sebagai anggota Komisi V DPR RI.